Kisah Kejayaan dan Kehancur NEXIAN, Pernah Rajai Pasar Ponsel Indonesia

Kisah Kejayaan dan Kehancur NEXIAN, Pernah Rajai Pasar Ponsel Indonesia--Catatan Airlangga/ Youtube

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Nexian, yang dikenal sebagai raja ponsel lokal Indonesia, pernah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Tanah Air.

Di awal 2010-an, Nexian meraih popularitas besar dengan lebih dari 8 juta pengguna.

Ponsel ini mengisi celah pasar yang ditinggalkan oleh merek internasional yang terlalu mahal, seperti BlackBerry.

Dengan harga terjangkau dan fitur-fitur yang relevan, Nexian menjadi merek favorit, terutama di kalangan anak muda dan konsumen dengan anggaran terbatas.

BACA JUGA:Infinix NOTE 50 Series, AI Gaming Phone dengan Performa Tangguh

Pada tahun 2010, Nexian meraih penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai ponsel lokal pertama yang meluncurkan album musik. 

encapaian ini melengkapi eksistensinya sebagai pionir ponsel lokal yang memiliki fasilitas pabrik perakitan di Indonesia.

Keberhasilan Nexian tak terlepas dari strategi pemasaran yang jitu, seperti menghadirkan fitur-fitur inovatif seperti Nexian Messenger, yang menawarkan layanan pesan instan yang mirip dengan BlackBerry Messenger (BBM) namun dengan harga lebih terjangkau.

Seiring berjalannya waktu, Nexian terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Pada tahun 2014, setelah beberapa tahun vakum, Nexian kembali dengan serangkaian produk baru yang berbasis Android.

BACA JUGA:Advan EVO-X 16 & 13! Tablet Raksasa yang Bikin Penasaran, Apa Keunggulannya?

Mereka meluncurkan model-model seperti Nexian Vilos, Zevir, dan Helios dengan harga yang sangat terjangkau. Keberhasilan ini sempat menghidupkan kembali popularitas Nexian di Indonesia, meski hanya sesaat.

Namun, tantangan besar datang ketika merek-merek internasional, terutama dari China seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo, mulai merajai pasar dengan spesifikasi lebih baik dengan harga yang sebanding.

Nexian kesulitan untuk bersaing, terutama karena lambatnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan Android.

Akibatnya, merek ini kehilangan pangsa pasar dan akhirnya tenggelam dari industri ponsel Indonesia.

Tag
Share