Banyak Pemda Bingung soal Anggaran PPPK Paruh Waktu, Kemendagri Beri Petunjuk

Kemendagri memberikan petunjuk berkaitan dengan penganggaran gaji PPPK paruh waktu sebagai jawaban atas kebingungan yang dialami banyak pemda. Ilustrasi.-foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Banyak pemerintah daerah (pemda) bingung soal anggaran PPPK paruh waktu.
Pasalnya, mereka khawatir salah langkah sehingga bisa menjadi temuan.
Namun, kekhawatiran pemda ini sudah ada solusinya setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan surat terbaru yang berkaitan dengan penganggaran gaji PPPK paruh waktu.
Harapannya, para gubernur, bupati, wali kota seluruh Indonesia bisa menggunakannya sebagai petunjuk.
"Ada pertanyaan dari beberapa pemerintah daerah atas penganggaran gaji bagi PPPK paruh waktu, makanya Surat Kemendagri No: 900.1.1/664/Keuda tertanggal 14 Februari 2025 terbit," terang Plh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Horas Panjaitan dalam suratnya tersebut.
Alasan lainnya ialah dikarenakan ada amanat Pasal 66 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa pegawai non-ASN atau nama lainnya wajib diselesaikan penataannya paling lambat Desember 2024.
"Sejak UU ASN 2023 mulai berlaku, maka instansi pemerintah dilarang mengangkat pegawai non-ASN atau nama lainnya selain pegawai ASN," tegas Horas.
Dia menyebutkan ada empat petunjuk Kemendagri kepada dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi pegawai non ASN yang sedang mengikuti tahapan seleksi tetap lanjut bekerja dan diberikan gaji sesuai dengan besaran yang diterima sebelumnya.
Selanjutnya, sumber pendanaan untuk gaji sebagaimana dimaksud dianggarkan dalam Belanja Jasa.
2. Pemberian gaji setelah penetapan pengangkatan bagi PPPK dianggarkan pada kode rekening sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah.
Selanjutnya, pemberian gaji setelah penetapan pengangkatan bagi PPPK Paruh Waktu berpedoman pada surat Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor 900.1.1/227/SJ tanggal 16 Januari 2025 Hal Penganggaran Gaji bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu serta Dasar Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur.
3. Dalam hal terdapat pemda yang mengangkat pegawai non ASN atau nama lainnya selain pegawai ASN yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagaimana dijelaskan pada surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/5993/M.SM.01.00/2024 tanggal 12 Desember 2024 Hal Penganggaran Gaji bagi Pegawai Non ASN, maka Pemerintah Daerah tidak diperkenankan untuk mengalokasikan pendanaan untuk gaji pegawai non ASN bersangkutan.
4. Bagi pegawai non ASN yang tidak terdaftar dalam pangkalan data (database) pegawai non ASN pada Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia, tetapi masih mengikuti proses seleksi sebagaimana maksud surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/5993/M.SM.01.00/2024, dapat dilakukan pengalokasian dan pembayaran gaji pegawai non ASN dimaksud. (jp)