Manfaat Memasak bagi Kesehatan Mental dan Pola Makan Sehat

Reporter: Carles Jaya |

Editor: Reni Apriani |

Senin , 17 Feb 2025 - 15:48

Manfaat Memasak bagi Kesehatan Mental dan Pola Makan Sehat-foto :tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO-Memasak bukan sekadar rutinitas harian untuk menyiapkan makanan, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa memasak secara rutin dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan bahkan berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat.

Memasak dan Kesehatan Mental

Memasak bisa menjadi bentuk terapi yang efektif dalam mengatasi tekanan hidup. Ketika seseorang fokus pada proses memasak, mulai dari memilih resep, menyiapkan bahan, hingga memasak dan menyajikan makanan, aktivitas ini bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari beban pikiran dan kecemasan.

Kegiatan seperti memotong sayuran, mengaduk adonan, atau mencium aroma masakan yang sedang dimasak bisa memberikan efek menenangkan.

Proses ini juga dikenal sebagai salah satu bentuk mindfulness, yaitu keadaan di mana seseorang benar-benar hadir dan menikmati setiap momen yang dijalani.

Selain itu, memasak juga bisa memberikan rasa pencapaian. Ketika berhasil membuat hidangan yang lezat dan sehat, hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan kepuasan tersendiri.

Bagi mereka yang mengalami stres akibat pekerjaan atau kehidupan pribadi, memasak bisa menjadi cara efektif untuk meredakan tekanan dan menciptakan ruang mental yang lebih positif.

Memasak dan Pola Makan Sehat

Salah satu manfaat terbesar dari memasak sendiri adalah kemampuannya dalam mengontrol asupan nutrisi. Ketika memasak di rumah, kita bisa memilih bahan-bahan yang lebih sehat dan menghindari makanan olahan yang sering mengandung tinggi gula, garam, dan lemak tidak sehat.

Mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, seperti sayuran hijau, ikan berlemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan, terbukti dapat mendukung kesehatan otak dan mengatur suasana hati.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi empat hingga enam porsi buah dan sayuran setiap hari dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

manfaat memasak bagi kesehatan mental dan pola makan sehat                            radarlebong.bacakoran.co-memasak bukan sekadar rutinitas harian untuk menyiapkan makanan, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
banyak penelitian menunjukkan bahwa memasak secara rutin dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan bahkan berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat.
memasak dan kesehatan mental
memasak bisa menjadi bentuk terapi yang efektif dalam mengatasi tekanan hidup. ketika seseorang fokus pada proses memasak, mulai dari memilih resep, menyiapkan bahan, hingga memasak dan menyajikan makanan, aktivitas ini bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari beban pikiran dan kecemasan.
baca juga: dokter anak: cara tepat menangani flu perut pada anak untuk pemulihan cepat
kegiatan seperti memotong sayuran, mengaduk adonan, atau mencium aroma masakan yang sedang dimasak bisa memberikan efek menenangkan.
proses ini juga dikenal sebagai salah satu bentuk mindfulness, yaitu keadaan di mana seseorang benar-benar hadir dan menikmati setiap momen yang dijalani.
selain itu, memasak juga bisa memberikan rasa pencapaian. ketika berhasil membuat hidangan yang lezat dan sehat, hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan kepuasan tersendiri.
bagi mereka yang mengalami stres akibat pekerjaan atau kehidupan pribadi, memasak bisa menjadi cara efektif untuk meredakan tekanan dan menciptakan ruang mental yang lebih positif.
baca juga: labubu ternyata bukan monster, intip 5 fakta unik boneka kesukaan lisa blackpink
memasak dan pola makan sehat
salah satu manfaat terbesar dari memasak sendiri adalah kemampuannya dalam mengontrol asupan nutrisi. ketika memasak di rumah, kita bisa memilih bahan-bahan yang lebih sehat dan menghindari makanan olahan yang sering mengandung tinggi gula, garam, dan lemak tidak sehat.
mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, seperti sayuran hijau, ikan berlemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan, terbukti dapat mendukung kesehatan otak dan mengatur suasana hati.
penelitian bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi empat hingga enam porsi buah dan sayuran setiap hari dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.
sebaliknya, terlalu sering makan makanan cepat saji atau makanan olahan dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi pada gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
dengan memasak sendiri, kita dapat menghindari bahan tambahan yang tidak sehat dan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar memberikan manfaat bagi tubuh dan pikiran.
memasak sebagai terapi okupasi
banyak ahli terapi merekomendasikan memasak sebagai bagian dari terapi okupasi dan rehabilitasi. aktivitas ini melibatkan berbagai keterampilan eksekutif, seperti perencanaan, berpikir fleksibel, dan penyelesaian tugas.
oleh karena itu, memasak bisa menjadi latihan yang bermanfaat bagi mereka yang sedang menjalani pemulihan dari gangguan mental atau masalah kognitif.
selain itu, memasak juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan sosial. mengajak keluarga atau teman untuk memasak bersama dapat mempererat hubungan dan menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan.
memasak bukan hanya tentang menyiapkan makanan, tetapi juga bisa menjadi aktivitas yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan.
dengan memasak sendiri, kita bisa menikmati makanan yang lebih sehat, mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, serta menciptakan pengalaman mindfulness yang bermanfaat.
meskipun memasak memiliki manfaat terapeutik, penting untuk diingat bahwa itu bukan pengganti terapi profesional bagi mereka yang mengalami gangguan mental serius. namun, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, memasak bisa menjadi kebiasaan positif yang mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.