Anggota DPR Sebut Honorer Beban Negara, Nur Baitih: Keterlaluan Sekali

Ilustrasi honorer.-foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pernyataan dari anggota DPR RI, Taufan Pawe saat rapat kerja Komisi II dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini dianggap keterlaluan.
Dalam video yang viral, Taufan mengatakan honorer menjadi beban negara karena jumlahnya terus bertambah.
"Keterlaluan sekali dan jahat banget orang kayak begini," kata Ketua Umum Asosiasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Indonesia (AP3KI) Nur Baitih kepada JPNN, Jumat (14/2).
Dia menyebut pernyataan Taufan Pawe yang mengatakan honorer adalah beban negara melukai hati seluruh honorer di Indonesia yang saat ini sedang berjuang mendapatkan status aparatur sipil negara (ASN).
Sebagai anggota dewan, lanjut Nur, seharusnya memberikan dukungan terhadap perjuangan honorer.
Honorer hanya meminta pemerintah melihat pengabdian mereka agar mendapatkan status yang layak.
Tidak bisa dipungkiri di setiap birokrasi pemerintahan yang bekerja banyak itu adalah honorer.
Sayangnya, kesejahteraan mereka diabaikan. Namun, keberadaan UU ASN 2023 menyelamatkan mereka.
"Jangan juga salahkan honorer jika meminta haknya diangkat jadi ASN, karena selama ini mereka sudah bekerja melebihi tugas ASN," tegas Nur.
Kalau masalah jumlah honorer yang makin banyak, kata Nur, itu karena kebijakan daerahnya suka-suka hati mengangkat honorer baru.
Namun, ujarnya, honorer yang lama mengabdi, murni melamar dan bekerja tanpa bekingan siapa pun itu yang harus diperhatikan.
Sikap Taufan dinilai tidak sejalan dengan visi misi dan semangat Komisi II DPR RI yang mau menuntaskan honorer.
"Penyelesaian honorer ini kan amanah UU 20 Tahun 2023 tentang ASN. Kenapa harus keluar statement seperti itu. Banyak honorer yang terluka hatinya," pungkasnya. (jp)