Khutbah Jumat: Amalan di Malam Nisyfu Sya’ban
![](https://radarlebong.bacakoran.co/upload/f8c89625cb3199d0922fb5d03ef1632a.jpg)
Bulan Syaban.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Ibnu Rajab berkata, kalangan tabi’in Negeri Syam memuliakan malam Nisyfu Sya’ban, inilah petikan Khutbah Jumat kali ini
KEUTAMAAN Bulan Sya’ban terletak pada sepuluh hari kedua karena adanya malam Nisyfu Sya’ban. Di bawah ini teks lengkap khutbah Jumat kali ini.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin, jamaah shalat Jumat, rahimakumullah
Ada sebuah ungkapan yang disampaikan oleh sebagian ulama, “Keutamaan bulan Rajab terletak di sepuluh hari pertama karena kemuliaan yang ada pada malam pertama Rajab, keutamaan bulan Sya’ban terletak pada sepuluh hari kedua karena adanya malam Nisyfu Sya’ban, dan keutamaan bulan Ramadan terletak di sepuluh hari terakhir karena adanya Lailatul Qadar.”
Dalam kitab Tuhfah al-Ikhwan disebutkan dari Atha bin Yasar yang berkata, “Tidak ada satu malam setelah Lailatul Qadar yang lebih utama dari malam Nisyfu Sya’ban.”
Saat ini kita tengah berada di bulan Sya’ban. Bulan yang menjadi pintu terakhir sebelum kita memasuki Ramadan. Sejumlah hadits turut menjadi dalil yang menegaskan keutamaan dan amalan di dalamnya. Hadits-hadits ini meski tidak ada yang mencapai derajat sahih, tapi karena banyaknya sanad yang terkumpul, sehingga menjadi kuat dan bisa menjadi alasan pengamalan dalam mengisi kegiatan di malam Nisyfu Sya’ban.
Al-Mubarakfuri dalam Tuhfah Al-Ahwadzi berkata, “Hadits-hadits (tentang Nisyfu Sya’ban) secara keseluruhan adalah argumentasi bagi setiap orang yang mengklaim bahwa tidak ada satu pun dalil yang bisa dijadikan landasan dalam mengisi kegiatan di malam Nisyfu Sya’ban.”
Salah satu hadits yang tentang malam Nisyfu Sya’ban bersumber dari Sayidah Aisyah yang mengatakan bahwa Rasul ﷺ bersabda :
إن الله عز وجل ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا، فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla turun ke langit dunia pada malam Nisyfu Sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing).” (HR. Abu Dawud dan Turmudzi)
Dalam hadits yang lain, dari Sayidina Mu’adz bin Jabal, dari Nabi ﷺ yang bersabda,
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah menengok pada makhluk-Nya di malam pertengahan bulan Sya’ban, kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali yang musyrik atau musyahin (yang memusuhi).” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Ma’asyiral Muslimin, jamaah shalat Jumat, rahimakumullah
Berangkat dari keterangan-keterangan yang sudah kami sampaikan tersebut, dapat disimpulkan sejumlah kelebihan dan keagungan malam pertengahan Sya’ban ini, seperti ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ahmad Al-Khatib Asy-Syarbini dalam As-Siraj Al-Munir :
Pertama, Allah ﷻ berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ، فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS: Ad Dukhan: 3-4).
Sebagian ulama menyebut kata ‘malam’ pada ayat di atas adalah malam Nisyfu Sya’ban. Maka, melakukan hal-hal yang baik di malam ini sejalan dengan firman Allah yang menjelaskan tentang keberkahan di dalamnya.
Kedua, keutamaan beribadah di malam Nisyfu Sya’ban. Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif berkata, “Kalangan tabi’in Negeri Syam seperti Khalid bin Ma’dan, Makhul, Luqman bin Amir, dan lain-lain, mereka memuliakan malam Nisyfu Sya’ban dan lebih serius dalam menunaikan ibadah di dalamnya. Dari merekalah kemudian orang-orang mengambil pendapat tentang keutamaan pertengahan Sya’ban dan memuliakannya.”
Lebih lanjut disebutkan, “Demikian juga sekelompok ahli ibadah dari Basrah dan selainnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kalangan tabi’in negeri Syam.”
Ketiga, turunnya rahmat. Bunyi redaksi dari sabda Rasul ﷺ dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya Allah turun…” artinya Allah menurunkan rahmat-Nya, atau rahmat Allah sangat dekat, kelembutan Allah bertambah bagi hamba-hamba-Nya, doa-doa mereka diijabah, dan permohonan ampunan mereka diterima.
Keempat, malam Nisyfu Sya’ban adalah malam untuk mendapatkan ampunan Allah ﷻ di dalamnya. Rasul ﷺ bersabda :
إن الله يغفر لجميع المسلمين في تلك الليلة إلا لكاهن والساحر ومدمن الخمر وعاق لوالديه والمصر على الزنا
“Sesungguhnya Allah ta’ala mengampuni semua umat Islam di malam itu (Nisyfu Sya’ban) kecuali : dukun, penyihir, pemabuk yang belum bertobat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan orang yang terus melakukan zina.”
Ma’asyiral Muslimin, jamaah shalat Jumat, rahimakumullah
Kelima, bahwa Allah ﷻ menganugerahkan izin dalam memberi syafaat yang sempurna bagi umatnya. Az-zamakshari berkata, “Hal itu terjadi saat beliau meminta diberi syafaat untuk umatnya di malam ketiga belas bulan Sya’ban, maka beliau diberi sepertiganya. Lalu, di malam keempat belasnya beliau meminta kembali, dan diberi dua pertiganya. Lantas, di malam kelima belas beliau meminta lagi, mana semuanya dianugerahkan kepada beliau. (Syafaat ini berlaku bagi siapa saja) kecuali bagi yang lari dari Allah seperti larinya unta.”
Demikianlah khutbah Jumat pada siang hari yang penuh kemuliaan ini. Semoga bisa memotivasi diri kita dalam bergegas meraih rahmat dan ampunan Allah ﷻ khususnya di pertengahan malam bulan Sya’ban yang akan kita masuki. Allahummaa Aamiin Yaa Rabbal aa’lamiin. (Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil)