Perubahan Hakiki Pembebasan Baitul Maqdis

Pembebasan Baitul Maqdis .-Foto: net-

Riset itu merujuk pada al-Qur’an, hadits, dan karya-karya ulama terdahulu. Dengan riset bertahun-tahun merujuk Al-Quran, hadis dan ulama ini akhirnya melahirkan peta dan batas-batas suci di Baitul-Maqdis sebagaimana Al-Quran. 

Bukan peta Palestina saat ini,  karena itu adalah produk penjajah. Umat Islam harus mengacu pada masa Umar bin Khaththab RA ketika membebaskan dan memasuki Baitul-Maqdis.

Beliau tidak menggunakan peta buatan Romawi, tetapi membagi kawasan itu sesuai dengan referensi Islam.

Karena kesalahan referensi inilah menyebabkan kesahalan memahami kawasan Baitul-Maqdis. Penjajahan tidak hanya berhasil merampas wilayah Baitul Maqdis, tetapi berhasil menjajah akal atau ilmu umat Islam.

Celakanya, bencana ilmu ini masih belum menjadi perhatian, meski fenomena-fenomena yang dihasilkan terus berlangsung hingga hari ini. Salah satu fenomena itu lahirnya “generasi Zionis” di tengah umat Islam.

Banyak orang Islam yang berhati Zionis, sok membela hak-hak Yahudi di Baitul-Maqdis, namun menegasikan hak-hak umat Islam. Generasi Zionis ini ada di semua lapisan, mulai dari para penulis hingga pemimpin dan politisi.

Dengan membenani pemahaman ini, maka nantinya umat akan semakin sadar dan akan melahirkan gerakan baru yang benar sesuai Sunnah Nabi ﷺ dan pembebasan Baitul Maqdis serta Masjid Al-Aqsha segera terwujud. Wallahu a’lam bisshawab. (net)

Tag
Share