Dinas Perkebunan BU Siapkan 35.000 Bibit Sawit Berkualitas

BENGKULU UTARA - Setelah berhasil melakukan pembibitan yang didanai melalui APBD tahun 2023 lalu, Dinas Perkebunan (Disbun) Bengkulu Utara siap untuk mendistribusikan bibit sawit berkualitas dengan rentang harga Rp. 40 ribu hingga 45 ribu. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desmon Siboro.

"Kami telah menyiapkan bibit berkualitas dan bersertifikat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak 35.000 pada tahun anggaran 2023. Pada bulan Agustus 2024, bibit ini akan tersedia dengan harga khusus, yaitu Rp 40.000 per batang untuk bibit berumur 12 bulan ke bawah, dan Rp. 45.000 untuk bibit di atas 12 bulan. Bibit ini dapat diperoleh di UPTD perbenihan Dinas Perkebunan yang berlokasi di Kecamatan Ketahun," ungkap Desmon.

Baca Juga: Kasus Korupsi BUMDes Gardujaya Bengkulu Utara Naik ke Penyidikan

Desmon juga mengungkapkan bahwa ini merupakan bagian dari program utama Pemkab BU untuk meningkatkan produktivitas di sektor perkebunan, terutama untuk perkebunan kelapa sawit rakyat. Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan program replanting sejak tahun 2017, dengan realisasi penanaman seluas 6000 hektar hingga tahun 2023. Potensi lahan perkebunan rakyat di Bengkulu Utara mencapai 90.000 hektar, namun hasil produksi rata-rata masih di bawah 10 ton per hektar.

"Kami berharap agar petani sawit dapat mengusulkan peremajaan dengan memanfaatkan bantuan pembiayaan BPDP-KS sebesar Rp 30.000.000 per hektar secara cuma-cuma. Hal ini karena bibit yang digunakan sebelumnya kurang berkualitas," tambahnya.

Selain itu, Disbun Bengkulu Utara kini memiliki program SARPRAS yang dapat dinikmati oleh petani kelapa sawit untuk meningkatkan produksi kebun mereka. Desmon menyebutkan bahwa ada pula program SDM perkebunan kelapa sawit melalui beasiswa perguruan tinggi yang didanai oleh BPDP-KS, serta pelatihan teknis persawitan. Pada tahun 2023, Pemerintah Daerah melepaskan 27 orang untuk mengikuti pelatihan SDM persawitan di berbagai perguruan tinggi seperti di Jogja, Sumatra Utara, dan Bandung.

"Program SARPRAS terus diintensifkan dengan fokus pada ekstensifikasi, ispo, peningkatan jalan akses kebun, alat transportasi tiga roda dan empat roda, serta alat pasca panen. Tahun 2024 akan melibatkan pelatihan SDM persawitan sebanyak 210 orang sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana di APBD dan APBD-P untuk pembukaan jalan perkebunan dan peningkatan jalan perkebunan," papar Desmon. (aer)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan