Apple Krisis Inovasi, Masih Layak Disebut Pemimpin Teknologi Dunia?

Apple Krisis Inovasi, Masih Layak Disebut Pemimpin Teknologi Dunia--Dok/ Youtube

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Apple, salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia, kini tengah menghadapi kritik tajam terkait minimnya inovasi besar dalam dua dekade terakhir.

Setelah mencatatkan sejarah dengan produk revolusioner seperti iPhone, iPad, dan MacBook Air di era Steve Jobs, Apple dianggap terlalu fokus pada pembaruan iteratif tanpa memperkenalkan terobosan signifikan yang mampu mengguncang industri.

Kritik ini semakin menguat setelah CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyindir stagnasi inovasi Apple.

Dalam sebuah pernyataan, ia menyebut bahwa Apple telah "duduk di atas kejayaan iPhone" selama 20 tahun tanpa menawarkan sesuatu yang benar-benar baru.

BACA JUGA:Samsung Luncurkan Bixby 2.0 dengan Integrasi AI, Tandingi Google Assistant?

Lebih lanjut, angka penjualan iPhone yang cenderung stagnan atau menurun di beberapa pasar utama seperti Tiongkok menjadi indikator kekhawatiran tentang masa depan perusahaan.

Kegagalan Apple dalam mengikuti tren teknologi ponsel lipat semakin memperburuk citra tersebut.

Di saat kompetitor seperti Samsung dan Huawei sukses merilis produk inovatif di segmen ini, Apple hanya memberikan rumor tanpa kejelasan realisasi iPhone lipat.

Produk terbaru mereka, Apple Vision Pro, yang digadang sebagai terobosan di dunia virtual reality, juga menuai kritik.

Dengan desain besar, bobot yang tidak praktis, dan harga tinggi mencapai $3.499, produk ini dianggap tidak mencerminkan filosofi Apple yang selama ini dikenal dengan minimalisme dan kemudahan penggunaan.

BACA JUGA:Desain Aman Nintendo Switch 2 Tuai Kritik, Buat Gamer Antusias dan Skeptis?

Meskipun demikian, Apple masih memiliki basis pelanggan yang loyal serta ekosistem produk dan layanan yang kuat.

Namun, tantangan besar di depan mata tidak bisa diabaikan.

Dengan kompetisi dari perusahaan seperti Meta, Google, dan Microsoft yang terus mendorong inovasi di bidang kecerdasan buatan dan teknologi masa depan, Apple perlu segera menemukan kembali visi inovasinya.

Tag
Share