Erick Thohir: Timnas Indonesia Seperti Macan Tidur
Ketum PSSI, Erick Thohir.-(Foto: Dok. PSSI)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dalam wawancara khusus dengan Reuters, Ketum PSSI Erick Thohir mengungkapkan mimpi Timnas Indonesia. Sang 'macan tidur' katanya mau tembus sembilan besar Asia!
Saat ini Indonesia memang masih punya peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Tim asuhan Shin Tae-yong bisa meraih tiket Piala Dunia melalui slot otomatis ataupun lanjut ke Ronde 4.
Indonesia menempati posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan raihan enam poin, di bawah Australia dengan tujuh angka. Sementara Jepang perkasa di puncak dengan 16 poin.
Masih ada empat laga sisa yang akan menentukan nasib Indonesia. Jay Idzes Cs akan dijamu Australia dan menjamu Bahrain pada Maret 2025, lalu menjamu China dan bertandang ke Jepang pada Juni 2025.
Baca Juga: Info Terbaru BKN soal Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1, Selamat ya
Erick Thohir kemudian mengungkapkan, misinya untuk membawa Timnas Indonesia tidaklah main-main. Dirinya mau, Indonesia bisa tembus posisi sembilan besar di level Asia!
"Indonesia harus bisa menjadi tim di posisi 9 besar Asia, karena jumlah populasi dan hasrat kami buat terhadap sepakbola. Namun tentu butuh waktu," kata Erick Thohir dalam wawancara dengan Reuters.
"Kami ingin menjadi negara 50 besar dunia pada 2045, karena di tahun itu pendapatan perkapita negara ini akan di kisaran 27 ribu USD (RP 437 juta) hingga 30 ribu USD (RP 486 juta). Ini adalah negara besar, sehingga di masa depan kualitas sepakbolanya akan meningkat," ujarnya menambahkan.
Reuters kemudian menyoroti pendapatan perkapita Indonesia saat ini yang masih di kisaran 5 ribu USD (Rp 81 juta) dan posisi Timnas Indonesia di urutan ke-17 ranking FIFA. Singkatnya, masih panjang perjalanan yang akan dilalui Indonesia untuk mewujudkan perkembangan ekonomi dan juga sepakbola.
"Banyak yang bilang Indonesia sebagai macan yang sedang tidur, itulah mengapa kami membuat program untuk menjadi lebih baik. Dukungan pemerintah sangat penting, bantuan swasta juga sama pentingnya, dan tentu federasi," tutur Erick Thohir. (net)