Pertamina dan Shell Naikkan Harga BBM, Berlaku 3 November 2024
Pertamina dan Shell Naikkan Harga BBM, Berlaku 3 November 2024-foto :dok/radarlebong-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Mulai 1 November 2024, seluruh Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, termasuk PT Pertamina, Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia, resmi menaikkan harga produk BBM mereka.
Kenaikan ini menjadi perhatian publik, terutama bagi pengguna kendaraan bermotor. Pertamina, sebagai penyedia utama, telah menaikkan harga Pertamax Green 95 (RON 95) menjadi Rp 13.150 per liter, dari sebelumnya Rp 12.700 per liter.
Selain itu, Pertamax Turbo (RON 98) kini dipatok di Rp 13.500 per liter, meningkat dari Rp 13.250.
Kenaikan ini juga mencakup produk lain seperti Dexlite, yang harganya kini Rp 13.050 per liter, dan Pertamina DEX menjadi Rp 13.440 per liter.
BACA JUGA:Saras Gerindra: Setelah Heboh Polemik Pemecatan Ipda Rudy, BBM di NTT Jadi Lancar
Namun, harga Pertamax (RON 92) dan Pertalite tetap tidak berubah, masing-masing berada di Rp 12.100 dan Rp 10.000 per liter.
Di sisi lain, Shell Indonesia juga mengikuti tren kenaikan ini. Harga BBM jenis Shell V-Power naik menjadi Rp 13.310 per liter, sementara Shell V-Power Diesel kini dibanderol Rp 13.510 per liter.
Kenaikan serupa terjadi pada Shell V-Power Nitro+ yang mencapai Rp 13.540 per liter di beberapa wilayah seperti Jakarta dan Banten.
Meski banyak jenis BBM mengalami kenaikan, Shell Super (RON 92) tetap stabil di harga Rp 12.290 per liter.
BACA JUGA:Mudah! Ini Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli BBM Bersubsidi
Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar lainnya seperti BP-AKR dan Vivo juga mengumumkan kenaikan harga.
BP Ultimate kini dijual seharga Rp 13.310 per liter, sementara BP Diesel dibanderol Rp 13.170 per liter di Jawa Timur.
Kenaikan harga ini tentunya akan berimbas pada berbagai sektor, termasuk biaya transportasi dan barang, sehingga perlu dicermati oleh masyarakat.
Bagi pengguna kendaraan, ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi penggunaan BBM dan mempertimbangkan alternatif yang lebih efisien.