3 Jenis Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

--

SALAH satu hal yang bisa membuat ibu hamil pusing ialah saat dirinya jatuh sakit.

Ketika sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan, ibu hamil lebih rentan terhadap penyakit.

Pilek, flu, kecemasan, dan panik, bisa menjadi tantangan tersendiri selama periode ini.

Oleh karena itu, perlu berhati-hati sebelum meminum obat untuk penyakit tersebut.

Tidak semua obat aman untuk bayi yang sedang berkembang.

Berikut beberapa obat yang harus dihindari selama kehamilan, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Aspirin
Obat pereda nyeri dan antiinflamasi yang paling umum digunakan, aspirin bisa ditemukan di lemari semua orang.

Meski umumnya aman bagi kebanyakan orang dewasa, hal ini tidak dianjurkan selama kehamilan, terutama pada tahap akhir.

Aspirin bisa meningkatkan risiko perdarahan dan berdampak buruk pada tumbuh kembang bayi.

Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti berat badan lahir rendah serta komplikasi saat melahirkan.

Ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri.

2. Ibuprofen
Mirip dengan aspirin, ibuprofen juga merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang sering digunakan untuk meredakan nyeri, demam, dan mengurangi peradangan.

Ibuprofen juga bisa berbahaya selama kehamilan, terutama pada tahap akhir kehamilan karena bisa memengaruhi perkembangan jantung, ginjal, dan paru-paru bayi.

Hal ini juga bisa meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan, sehingga ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen.

3. Obat batuk dan pilek
Mayoritas orang cenderung mengonsumsi obat yang dijual bebas ketika mereka menderita pilek atau batuk.

Namun, hal ini tidak boleh terjadi pada ibu hamil. Obat-obatan ini mungkin mengandung bahan aktif yang bisa membahayakan bayi dan ibu serta menyebabkan pendarahan atau cacat lahir lainnya.

Bahan-bahan seperti pseudoefedrin atau kodein bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang bayi, terutama jika dikonsumsi oleh ibu yang memiliki masalah tekanan darah.

Oleh karena itu, penting untuk bertanya kepada dokter tentang alternatif yang aman untuk kehamilan sebelum membeli obat dari apotek setempat. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan