BPBD Lebong Rancang Program Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor

Tampak bencana alam banjir beberapa waktu lalu -fotp: dokumentasi Radar Lebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Curah hujan yang tinggi dalam tiga hari terakhir yang terjadi di Kabupaten Lebong meningkatkan risiko bencana baik banjir dan tanah longsor.

Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi banjir dan longsor yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Lebong, Tantomi, SP, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebong, Rengki Anggara, menjelaskan bahwa Kabupaten Lebong merupakan daerah rawan bencana, terutama banjir dan longsor.

Oleh karena itu, BPBD telah menyusun berbagai program penanggulangan bencana yang diharapkan dapat meminimalisir dampak dari bencana alam ini.

BACA JUGA:Warga Diminta Lapor Saat Terjadi Bencana

"Saat ini kami telah merancang beberapa program penanggulangan banjir dan longsor, seperti pembangunan tanggul penahan banjir dan pelapis tebing di daerah rawan longsor. Kami juga mempertimbangkan relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai," ujar Rengki, Kamis (12/9) lalu.

Menurut Rengki, peringatan dini kepada masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material.

Warga yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti di bantaran sungai dan kawasan rawan longsor.

"Kami mengimbau warga untuk lebih waspada saat menghadapi musim hujan," imbuhnya.

BACA JUGA:Camat Minta Warganya Siaga Bencana

Berdasarkan pemetaan BPBD wilayah atau lokasi rawan terjadi longsor meliputi, Kecamatan Pinang Belapis, Kecamatan Lebong Atas, Kecamatan Lebong Utara, Kecamatan Lebong Selatan, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kecamatan Topos, dan Kecamatan Lebong Sakti.

Sementara itu, untuk daerah rawan banjir meliputi, Kecamatan Lebong Utara, Kecamatan Amen, Kecamatan Pinang Belapis, Kecamatan Lebong Selatan, dan Kecamatan Topos. 

"Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan potensi bencana alam di Kabupaten Lebong dapat dikendalikan dengan lebih baik, sehingga masyarakat dapat terhindar dari kerugian yang lebih besar," tutup Rengki. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan