Burung murai batu yang tiba-tiba menjadi agresif atau galak, bahkan menyerang pemilik saat diberi makan, juga bisa menandakan stres. Perubahan perilaku ini menunjukkan bahwa burung merasa tidak nyaman atau terancam.
-Lebih Sering Mengembangkan Bulu
Mengembangkan bulu adalah tanda lain dari stres pada murai batu. Hal ini bisa disebabkan oleh burung yang belum siap untuk dijemur atau bulu yang belum tumbuh dengan sempurna. Untuk mengatasi masalah ini, tutup sangkar dengan kerodong dan kurangi pemberian jangkrik atau ulat hongkong.
-Terjadi Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku, seperti burung yang sebelumnya jinak menjadi galak, bisa terjadi karena burung merasa lingkungan sekitarnya tidak aman. Ini sering terjadi pada murai batu yang baru saja dipindahkan. Solusinya adalah dengan memindahkan sangkar burung ke lokasi yang lebih tenang dan nyaman agar burung tidak merasa terganggu.
-Tidak Mau Berkicau
Salah satu ciri terakhir dari murai batu stres adalah tidak mau berkicau. Salah satu metode untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menempatkan murai batu betina di sebelah sangkar murai batu jantan selama 10 hingga 15 menit setiap hari.
Setelah waktu tersebut, pindahkan murai betina kembali dan ulangi metode ini setiap hari. Ini merupakan terapi alami yang dapat merangsang burung untuk kembali berkicau.