Pendekatan lainnya, lanjut Inti, membagi peran petugas penginputan laporan di BSIP, dialihkan kepada petugas kabupaten dan akan diberikan akses untuk menginput data laporan utama yang akan dikawal BSIP Bengkulu serta Tim Pusat Hortikultura Kementan.
"Semua ini dilakukan sebagai strategi taktis yang dapat dilakukan secara cepat, efektif dan efisien,” jelas Inti.
Semangat Kementan yang luar biasa disambut gegap gempita Pemprov Bengkulu. Luas baku lahan sawah Provinsi Bengkulu menurut ATR/BPN 2019 seluas 50.840,21 hektare, di mana luas lahan sawah tadah hujan seluas 12.793,42 hektare.
“Kombinasi potensi lahan Bengkulu yang tinggi digabungkan dengan berbagai fasilitasi Kementan program PAT kami yakini akan dapat berjalan dengan baik tahun ini,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu M. Rizon.
Rizon mengatakan solidnya seluruh tim satgas antisipasi darurat pangan Bengkulu membuahkan hasil yang cukup baik.
Hingga saat ini tercapai penambahan areal tanam secara total pada program PAT di Bengkulu seluas 8.461 hektare.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif jajaran TNI di Bengkulu. Kaster Korem 041/Gamas Letkol Infanteri Mustofa Akbar menegaskan pihaknya terus mengawal dan sepenuhnya membantu Kementan untuk menjaga kemanan pangan.
"Karena termasuk tugas pokok kami menjaga stabilitas keamanan bangsa melalui jaminan ketersediaan pangan, jajaran Korem 041/Garuda Mas Bengkulu siap mengawal keberhasilan PAT di Provinsi Bengkulu,” ujar Letkol Mustofa Akbar.
Terakhir, Inti mengapresiasi peningkatan yang cukup signifikan terhadap prestasinya tim satgas bersama tim Dinas Pertanian seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu, dan pimpinan Kodim.
Perluasan tanam terus terjadi dengan rata-rata peningkatan 50-80 hektare per harinya menjadi bukti nyata.
Stimulus alsintan, berupa 326 unit pompa yang dikirimkan secara bertahap serta diperkuat bantuan benih padi cukup efektif dalam menambah pertanaman padi meski ditengah ancaman kekeringan.
Dia memastikan sinergi ini akan terus dijaga untuk menjamin realisasi pencapaian target. Semua pihak menargetkan paling lambat pada September 2024 telah tercapai.
"Sehingga akan memberikan jaminan kecukupan pangan setidaknya di wilayah Provinsi Bengkulu dan harapannya akan memberikan kontribusi nyata terhadap pangan nasional,” pungkas Inti. (jp)