"Banyak PR-nya, akan banyak yang dikerjakan, tapi semoga dengan kerja sama ini, dengan keterlibatan kementerian, lembaga, dan juga swasta, satu persatu bisa kita cicil untuk menyambut SkillsIndonesia 2045, nanti juga Indonesia bisa semakin dikenal secara global, khususnya di industri game," ucapnya.
Plt Direktur Mitras DUDI Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda mengatakan, pendidikan vokasi berupaya mereplikasi yang terjadi di dunia usaha dan industri (DUDI) ke sekolah vokasi sebagai langkah percepatan penyerapan tenaga kerja lulusan vokasi.
Sejumlah langkahnya antara lain melalui penyelarasan kurikulum, guru praktisi, magang industri bagi guru dan siswa.
"Intinya interaksi dan mobilitas orang-orang di satuan pendidikan vokasi dan orang industri ditingkatkan. Dan penyelarasan yang paling krusial saya pikir mulai dari mindset. Ini dunia berbeda, antara entitas ekonomi dan yang satunya entitas pendidikan, yang warna birokratnya cukup kental. Sehingga Merdeka Belajar luar biasa membuka keran-keran ini jadi lebih lebar dan banyak ragam, mulai dari industri bisa kontribusi memasukkan konten dan sebagainya," ucap Uuf.
"Mindset ini yang terpenting. Menyamakan mindset, agar ketika bicara dengan temen-temen di industri, tone-nya sama,"sambungnya.
Gamecomm menjadi salah satu dari sekitar 30 industri dan 5 kawasan industri yang akan berpartisipasi pada SkillsIndonesia 2045 di Hotel Gran Sahid Jaya, Jakarta, 19 Juli 2024.
Pada acara ini, anak muda, komunitas, dan pemangku kepentingan pendidikan vokasi dapat menyimak potensi wilayah dan keterampilan (skill) baru jelang Indonesia Emas 2045 lewat rangkaian pertemuan interaktif.
Sementara itu pemangku kepentingan utama dapat menengok hasil kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi hingga saat ini.
"Dengan mendorong pembelajaran sepanjang hayat dan mengintegrasikan pendidikan formal dengan pelatihan yang fleksibel, kita memberdayakan generasi berikutnya untuk berkembang di pasar kerja yang terus berkembang," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudistek Kiki Yuliati dalam keterangan resminya.
"Melalui pendekatan skilling, upskilling, dan reskilling, kami bertujuan meningkatkan jumlah lulusan yang nantinya akan mendapatkan pekerjaan layak, menjadi pengusaha sukses, dan siap menghadapi tantangan pekerjaan masa depan," pungkasnya. (*)