RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga cabai merah kriting di pasaran Kabupaten Lebong saat ini masih bertahan diatas Rp 70 ribu rupiah per kilogram.
Meski harga cabai tinggi, namun banyak petani yang mengalami kerugian besar, akibat tanam cabai membusuk akibat musim penghujan.
Seperti pantauan Radar Lebong, di kecamatan Lebong Tengah membuat tanaman cabai milik para petani rusak dan membusuk.
Pasalnya, curah hujan tinggi membuat kelembaban tanah naik dan di saat bersamaan virus antraknosa menyerang. Sehingga membuat banyak petani merugi.
Baca Juga: Kecamatan Rutin Gelar Apel Bersama dengan Pemerintah Desa
Candra (45), salah satu petani cabai mengatakan, jika banyak tanaman cabai milik peyani rusak. Kerusakan terjadi karena tingginya curah hujan sejak sebulan terakhir.
Hujan membuat tanah lembab sehingga akar tanaman cabai membusuk, pertumbuhan lambat, daun rusak dan buah cabai rontok dan membusuk.
"Tanah basah sepanjang hari juga membuat tanaman cabai mudah terserang virus antraknosa. Virus itu membuat buah cepat membusuk, daun keriting dan terserang ulat. Padahal harga cabai saat ini sangat menjanjikan yakni kisaran Rp 70 ribu perkilo," kata Candra Kepada Radar Lebong.
Tambahnya, musim penghujan secara terus menerus, membuat mereka sebagai petani cabai terancam gagal panen. Untuk menghindari kerugian lebih besar, petani terpaksa panen lebih awal dengan cara menjual cabai hijau.
"Hujan terus menerus seperti ini, jelas membuat kami petani Cabai merugi. Dengan itu kami berharap pemerintah turun tangan untuk memperkecil kerugian. Salah satunya dengan mendampingi petani agar hasil panen cabai bisa berhasil," harap Candra. (*)