RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Selama 4 bulan berturut-turut, kasus Demam Berdarah Dangue (DBD)
masih hantui warga Kabupaten Lebong.
Buktinya, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Muara Aman, Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, mencatat 37 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam 4 bulan terakhir.
Yangmana, terjadi peningkatan yang signifikan dibanding periode Januari-April tahun sebelumnya.
Penyebab tingginya kasus DBD di wilayah tersebut dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi sejak awal tahun 2024, serta topografi desa/kelurahan yang memungkinkan genangan air terbentuk.
Baca Juga: 13 Peserta Bersaing Perebutkan Jabatan 7 Kepala OPD, Siapa yang Terpilih?
Menurut Kepala Tata Usaha Puskesmas Muara Aman, Afryon P. Situmorang, S.Kep., genangan air menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
Dari 37 kasus tersebut, terdistribusi sebagai berikut: 8 kasus pada Januari, 15 kasus pada Februari, 12 kasus pada Maret, dan 2 kasus pada April.
"Kami dari puskesmas telah melakukan kegiatan promotif dan edukatif kepada masyarakat, serta menggalakkan kegiatan pembersihan lingkungan sebagai langkah antisipasi,"imbuhnya.
Afryon menekankan, bahwa fogging bukanlah solusi yang tepat karena hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan memutus mata rantai penyebaran DBD.
Sebagai gantinya, pihaknya mengedepankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan gerakan 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Puskesmas Muara Aman juga akan menindaklanjuti setiap kasus DBD dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di sekitar tempat tinggal warga yang terjangkit, serta melakukan fogging dan pemeriksaan serta pengobatan bagi warga terdampak.
"Kami pastikan setiap kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman sudah mendapat tindaklanjut yang tepat," tambahnya. (*)