RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur'an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW. sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat dan Injil.
Sebagaimana tersebut dalam surah As Shaf ayat 6 yang artinya, "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: 'Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).' Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: 'Ini adalah sihir yang nyata.' Inilah pengingkaran yang hakikatnya mereka sudah mengetahui akan kedatangan utusan Allah SWT yang terakhir dan menyempurnakan.
Tapi, jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Baca Juga: 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
Prof Pundit Vaid Parkash telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan untuk menjadi muslim yang telah dinyatakan di dalam buku itu. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah SAW yang lahir di Makkah.
Adapun petunjuk lainnya saat Khadijah mengajak suaminya menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal. Setelah Rasulullah menceritakan yang dialaminya di gua Hira' kemudian Waraqah meyakininya dan berkata, "Seandainya aku masih muda dan kuat, dan andai saja aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu. Jika masamu itu aku alami, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenaga." Siapakah Waraqah ini? Dia adalah penganut Nasrani di zaman jahiliah. Dia juga mencatat Alkitab dalam bahasa Ibrani lalu mencatat banyak Injil. Usianya lanjut dan matanya buta.
Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan pendeta Nasrani Buhaira berawal ketika Nabi SAW yang saat itu berusia 12 tahun, versi lain menyebutkan 9 tahun, ikut berdagang dengan pamannya, Abu Thalib, ke Negeri Syam (Syria). Buhaira awalnya beragama Yahudi namun menjadi rahib Kristen Nestorian. Dia tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Syria). Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad SAW. yang masih anak-anak sambil berkata: "Ini adalah pemimpin dunia dan Rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta."
Bukti-bukti ini yang sudah menjadi kenyataan, namun karena sifat ingkarnya maka mereka tidak mengakuinya dan mereka ini termasuk golongan yang merugi dan sia-sia. Orang yang sering ingkar berarti orang tersebut tidak dapat dipegang ucapannya. Hal ini menjadikan orang lain sulit menaruh kepercayaan terhadapnya. Pengingkaran itu akan terus diikuti dengan kebohongan-kebohongan sebagai dalih pengingkarannya.
Tahukah bahwa pengikut Nabi Muhammad SAW saat ini di dunia, menurut data Global Muslim Population yang dipublikasikan dalam laman Times Prayer, jumlah pemeluk Islam per Jumat (2/2/2024) pukul 13.30 WIB mencapai 2.022.131.798 orang dari 8.088.527.193 jiwa total populasi dunia. Jumlah ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah Kristen. Jumlah terbesar kedua dunia dengan perkembangan yang sangat pesat khususnya di negara-negara maju.
Mereka beralih menjadi mualaf bukan karena alasan ekonomi, melainkan karena kebenaran sejati. Pengembangan masjid di USA, Kanada dan negara-negara Eropa terus makin pesat karena konversi dari tempat ibadah agama lain menjadi masjid. Ingatlah bahwa Rasulullah SAW. dalam membangun masyarakat baru dengan pilar pertama yaitu mendirikan masjid. Masjid bagi umat Islam merupakan fondasi membentuk peradaban Islam.
Jumlah pengikut yang berkisar dua milyar dan terus berkembang, apakah masih perlu diingkari atau didustakan? Tentu tidak karena Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Berkehendak akan menjalankan takdir-Nya. Dia (Allah SWT) telah menunjukkan kekuatan iman para warga Gaza yang ditindas dan teguh berpegang pada keyakinan, ini berdampak pada penduduk negara-negara maju yang sebelumnya ikut membenci karena propaganda sesat, saat ini membela dan memberi dukungan dan tidak sedikit yang akhirnya menjadi mualaf.
Ya Allah, tunjukkanlah jalan yang benar bagi umat manusia dan kuatkanlah iman kaum muslimin agar bisa memberikan contoh kehidupan sesuai dengan petunjuk-Mu. (*)