Cuaca Tak Menentu, Waspada DBD

Selasa 26 Aug 2025 - 23:14 WIB
Reporter : Amri Rakhmatullah
Editor : Reni Apriani

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO  – Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian serius Puskesmas Sukau Rajo, Kecamatan Amen. Kondisi cuaca yang berubah cepat dari panas terik ke hujan deras dinilai berpotensi meningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Puskesmas Sukau Rajo, Sri Hastuti, A.md. Keb., SKM, mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam melakukan upaya pencegahan. Menurutnya, curah hujan tinggi yang memunculkan banyak genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.

“Genangan air setelah hujan adalah lokasi sempurna bagi jentik nyamuk. Karena itu, masyarakat harus lebih waspada dan aktif melakukan pencegahan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Puskesmas Sukau Rajo terus mendorong masyarakat untuk melaksanakan 3M Plus, yaitu:

BACA JUGA:Pendamping Desa Minta Kadus Aktif Kenali Wilayah Dusun Masing-Masing

Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah penyimpanan air,Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.

Adapun “plus” mencakup upaya tambahan seperti penggunaan obat nyamuk, pemasangan kelambu, hingga menjaga kebersihan lingkungan.

Sri menegaskan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan juga menyiagakan tim fogging di wilayah yang teridentifikasi memiliki kasus DBD. Namun, ia menekankan bahwa fogging bukan solusi utama. “Pencegahan dari rumah jauh lebih efektif untuk mengendalikan penyebaran nyamuk. Karena itu, kami melakukan sosialisasi masif, bahkan edukasi door-to-door di wilayah berisiko tinggi,” jelasnya.

Selain itu, peran keluarga juga sangat penting dalam memantau kondisi kesehatan anggota rumah tangga. Gejala awal DBD yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, hingga muncul bintik merah pada kulit. “Deteksi dini dan penanganan cepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius,” tambahnya.

Sebagai langkah berkelanjutan, Puskesmas Sukau Rajo juga melibatkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Melalui program ini, siswa dan warga didorong membiasakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sejak dini.

“Pembiasaan hidup bersih dan sehat, salah satunya PSN, memang harus dimulai dari lingkungan keluarga dan sekolah,” tutur Sri.

 

Kategori :