Isu Dana Rp 1,8 Miliar Viral, Netizen Wajib Melek Trading

Jumat 04 Jul 2025 - 23:10 WIB

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Isu viral seputar transaksi saham senilai Rp 1,8 miliar di salah satu platform sekuritas terus memicu diskusi hangat di ruang publik. 

Keluhan yang disampaikan oleh pengguna akun Instagram @friendshipwithgod soal pembelian saham yang disebut tak pernah ia lakukan telah menarik perhatian publik, otoritas, dan para pelaku pasar.

Pengguna tersebut mengaku hanya berniat membeli saham BBTN senilai 9 lot atau sekitar Rp 1 juta, tetapi justru mendapati transaksi 16.541 lot senilai Rp 1,8 miliar terjadi di akunnya.

Transaksi tersebut dilakukan menggunakan fitur trading limit atau fasilitas pembelian saham dengan daya beli tambahan dari sekuritas. 

Situasi ini membuat pengguna merasa dirugikan dan menuduh adanya kejanggalan.

Menanggapi polemik ini, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak terburu-buru menyimpulkan.

“Kami akan lihat dari dua sisi dan bukti dari masing-masing, baik investor maupun dari sekuritas. Rasanya pendalaman ini belum final, sabar terlebih dahulu. Teman-teman pengawas sedang bekerja untuk itu,” kata Inarno. Di sisi lain, Ajaib Sekuritas melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa sistem mereka tidak mengalami gangguan.

“Kami telah melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan bahwa transaksi dilakukan oleh pemilik akun sendiri melalui perangkat yang terdaftar serta telah melewati proses konfirmasi sesuai standar sistem kami,” kata Abraham Imamat, Senior Legal Manager Ajaib Sekuritas.

Ajaib juga menyatakan bahwa seluruh operasional mengikuti ketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia, dan perusahaan telah berkomunikasi dengan regulator untuk menjelaskan situasi ini secara transparan.

Dengan tidak ditemukannya gangguan sistem oleh Ajaib, maka muncul kemungkinan bahwa kesalahan terjadi di sisi pengguna—baik karena ketidaksengajaan, kelalaian, atau penyalahgunaan oleh pihak lain.

Artinya, penyelidikan tidak bisa hanya berfokus pada sistem Ajaib, namun juga perlu menelusuri aktivitas pengguna secara lebih terperinci.

Di media sosial, diskusi berkembang lebih luas dan kritis, khususnya dari kalangan investor ritel yang memahami sistem perdagangan saham.

Dalam postingan komplain nasabah Niyo @friendshipwithgod, analis dan edukator pasar modal @ellenmay_official menyatakan bahwa kasus seperti ini pernah terjadi di sekuritas lain, bukan karena kesalahan sistem, tapi karena akun pengguna dibajak (phishing). 

"Saya tidak tahu apakah kasusnya sama / beda. Ada kemungkinan juga, default all bukan all cash tapi all buying power (dengan margin) sehingga user kadang tidak sadar dan jadi status hutang,” tulisnya.

Akun @ngertisaham yang memiliki 1,5 juta followers menjelaskan bahwa transaksi senilai Rp 1,8 miliar tersebut adalah nominal penuh pembelian. 

Kategori :