Pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab dalam menentukan awal bulan. Pemerintah juga akan mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Tinggi hilal saat Matahari terbenam menurut kriteria MABIMS minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Sementara itu, menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kemenag, awal puasa 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Dalam kalender ini, Syakban digenapkan dalam 30 hari.
Selain pemerintah, organisasi Islam di Indonesia seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), juga menetapkan awal puasa 2024.
Keduanya menggunakan metode yang berbeda. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan permulaan bulan Hijriah, sedangkan NU menggunakan metode rukyatul hilal.
Puasa Pertama 2024 Muhammadiyah Tanggal 11 Maret 2024
PP Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Ketetapan ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah. Berdasarkan maklumat tersebut, puasa pertama 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, pada 29 Syakban 1445 H yang bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.
Hilal sudah wujud pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta dan di wilayah Indonesia kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
"Di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," bunyi maklumat penetapan Syawal 1445 H seperti dilansir dari detikHikmah, Kamis (25/1/2024). (*)