Diet Keto vs Diet Mayo, Manakah Cepat Turunkan Berat Badan?

Senin 23 Jun 2025 - 11:58 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Reni Apriani

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Diet Mayo dan Diet Keto adalah dua metode diet paling populer saat ini, sering jadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara signifikan.

Keduanya menjanjikan hasil yang cepat, tetapi dengan pendekatan yang sangat berbeda.

Satu fokus pada pengendalian porsi dan kualitas makanan (Diet Mayo), sementara yang lain lebih ekstrem dalam mengatur sumber energi (Diet Keto).

Tapi pertanyaannya: mana yang lebih cepat dan efektif untuk menurunkan berat badan?

BACA JUGA: Fakta Atau Mitos Buah Kiwi Disebut Bikin Wajah Lebih Tirus?

Apakah tubuh kita lebih cocok dengan pola makan rendah karbohidrat seperti Keto, atau lebih merespons pendekatan rendah garam dan seimbang ala Diet Mayo?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbandingan antara Diet Mayo dan Diet Keto, termasuk cara kerja, manfaat, risiko, dan testimoni dari mereka yang telah mencoba masing-masing diet.

Diet Mayo berasal dari panduan kesehatan yang dikembangkan oleh Mayo Clinic.

Diet ini menekankan gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan hanya penurunan berat badan semata.

Fase pertama dikenal dengan “Lose It!” yang berlangsung selama 2 minggu dan bertujuan menurunkan berat badan dengan cepat biasanya 2–4 kg.

Sementara itu, Diet Ketogenik (Keto) adalah pola makan tinggi lemak, sangat rendah karbohidrat, dan protein sedang.

Tujuannya adalah membawa tubuh ke dalam kondisi ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat.

Jika dilihat dari aspek kecepatan hasil, diet mayo dapat menurunkan 2-4kg dalam 2 minggu (awal).

Sementara diet keto dapat menurunkan 3-5kg dalam 2 minggu (awal).

Jika dilihat dari fleksibilitas, diet mayo lebih fleksibel dan mudah diterapkan hal ini berbeda dengan diet keto yang cukup ketat dan memiliki banyak pantangan.

Dari aspek prinsip utama diet mayo saendiri menekankan kontrol porsi dan makanan sehat, sementara diet ketosis lemak sebagai energi utama.

Diet keto juga diketahui relatif lebih rendah risikonya, hal ini berbeda dengan diet keto yang berisiko sembelit, keto flu dan kolesterol.

Kategori :