Ramu Umar

Kamis 05 Jun 2025 - 22:37 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

"DULU meramu bom, kini meramu kopi", judul Harian Disway kemarin.

Itulah Umar Patek –terpidana teroris Bom Bali. Kini ia punya brand kopi Ramu –coba Anda baca dari belakang, Anda akan tahu kenapa nama kopi itu Ramu.

Kopi Ramu diresmikan Selasa malam kemarin –saya diundang hadir. Saya dan Umar Patek duduk satu sofa di acara itu –sehingga bisa banyak ngobrol dengannya.

Kopi Ramu hadir di kompleks kafe Hedon Estate di daerah Ngagel, Surabaya. Pemilik Hedon, drg David Andreasmito, teman baik saya –juga teman baik banyak orang. Ia juga punya kafe yang tidak kalah hedonnya di Banyuwangi –juga dengan nama Hedon. 

BACA JUGA:大同 Timur

Segala macam mobil mewah dipajang di dua kafe itu –sekaligus sebagai showroom mobil-mobil koleksinya. Terlihat juga banyak moge yang selalu ditampilkan mengilap.

David seorang Kristen –meski saya lihat lebih ke kejawen. Saya punya beberapa teman Tionghoa berjiwa kejawen seperti David.

"Umar Patek sekarang punya usaha bisnis kopi dibantu seorang Kristen," ujar Islah Bahrawi, pengamat terorisme terkemuka Indonesia. Itu menandakan Umar Patek sudah tidak radikal lagi.

Saya memang menghubungi Bahrawi. Saya bertanya kepadanya, di mana posisi Umar Patek dalam peta jaringan teroris dunia. Ia, katanya, golongan yang sudah insaf.

Drg David tahu Umar sudah dua tahun bebas dari penjara Porong, Sidoarjo. Ia sudah menjalani hukuman 10 tahun dari vonis 20 tahun. Ia boleh hidup di luar penjara. Dengan pengawasan. Saat itulah drg David ke rumahnya di Sidoarjo.

"Sudah punya pekerjaan apa?" tanya drg David.

"Masih menganggur. Tidak punya pekerjaan," jawab Umar.

"Mau kerja?"

"Mau."

Kategori :

Terkait

Sabtu 23 Aug 2025 - 20:30 WIB

Beras Bantal

Jumat 22 Aug 2025 - 18:33 WIB

Pemegang Deliverology

Kamis 21 Aug 2025 - 21:00 WIB

Baju Gelap

Rabu 20 Aug 2025 - 18:41 WIB

Pajak Saeutikna

Selasa 19 Aug 2025 - 19:10 WIB

de-Kock Andani