RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Banyak orang kini tertarik mengonsumsi cuka sari apel dan baking soda, baik secara terpisah maupun dicampur, untuk mendapatkan manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan dan pencernaan yang lebih baik.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh saat kedua bahan ini dikonsumsi, terutama bila dicampur?
Penjelasan ilmiah terkait pH tubuh menjadi kunci memahami hal ini.
Cuka sari apel memiliki sifat asam dengan pH sekitar 2,5, sedangkan baking soda bersifat basa dengan pH 9,5.
BACA JUGA:Rutin Konsumsi Bawang Putih Mentah, Ini yang Terjadi pada Kesehatan Anda
Normalnya, lambung memproduksi asam kuat, yaitu asam klorida, untuk membantu pencernaan makanan dan membunuh bakteri berbahaya.
Kondisi seperti hipoklorhidria, yaitu produksi asam lambung yang kurang, dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan sering disalahartikan sebagai kelebihan asam lambung yang menyebabkan rasa panas atau heartburn.
Manfaat cuka sari apel di antaranya meningkatkan pencernaan dan membantu metabolisme melalui pembentukan asam asetat yang nantinya menjadi sumber energi bagi bakteri usus baik.
Sementara itu, baking soda memang bisa meredakan gejala heartburn secara cepat, namun penggunaannya dalam jangka panjang bisa menutupi masalah mendasar seperti rendahnya produksi asam lambung, sehingga tidak menyelesaikan akar permasalahan.
BACA JUGA:Kombinasi Skincare Ini Ampuh Atasi Bruntusan dan Jerawat
Ketika cuka sari apel dan baking soda dicampur, keduanya saling menetralkan sehingga mengurangi manfaat asam dari cuka sari apel.
Meski demikian, senyawa hasil metabolisme cuka sari apel tetap memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan usus dan metabolisme.
Penggunaan campuran ini sebaiknya dilakukan saat perut kosong untuk menghindari gangguan pencernaan.
Penggunaan jangka panjang baking soda harus hati-hati dan konsultasikan dengan tenaga medis untuk menghindari efek samping.