Oleh: Dahlan Iskan
Ia merasa dikecilkan. Dinilai bodoh. Ia marah. Ia akan gugat tokoh hukum nasional Prof Dr Mahfud MD.
Heboh.
"Anda kenal Dr M Taufiq SH MH yang akan menggugat Pak Mahfud itu?" tanya saya kepada sahabat Disway di Solo, Ariono Lestari.
Asumsi saya Ariono kenal. Ia lama jadi wartawan di Solo. Setelah pensiun, saya dengar ia jadi pengacara. Sesama pengacara, mungkin kenal.
Saya kenal banyak orang bernama Taufiq, tapi belum kenal yang di Solo ini. Rasanya pembaca Disway ingin tahu siapa pemberani dari Kota Jokowi ini.
BACA JUGA:Bambu Lentur
Maka saya minta tolong sahabat Disway itu untuk menulis ''siapa Taufiq''. Yang sejak merasa dianggap kecil itu namanya kian besar.
"Saya bukan pengacara," ujar Ariono. "Saya kan bukan sarjana hukum," tambahnya.
"Maafkan, info Anda sekarang jadi pengacara itu dari teman-teman sesama mantan," kata saya.
"Tapi saya kenal baik Pak Taufiq," katanya.
Saya pun senang Ariono mau menulis tentang Taufiq untuk Disway. Saya tidak berharap tulisan itu bisa saya terima secepat ini. Hanya beberapa jam setelah permintaan saya.
"Wow, kok cepat sekali menulisnya?” kata saya.
"Masih terpatri saat di JP. Kalau nggak cepet kena gebrak meja... hahaha," jawabnya.
Tapi pembukaan tulisan Ariono seperti ''balas dendam''.