Dalam hal implementasi teknologi berkelanjutan, Bank Mandiri bekerja sama dengan alumni Wirausaha Muda Mandiri (WMM) untuk menjalankan inisiatif berbasis transfer knowledge.
Program ini menyasar komunitas nelayan dan petani kopi dengan pendekatan ramah lingkungan, efisiensi biaya produksi, serta peningkatan nilai ekonomi.
Tak hanya itu, untuk mendorong sektor pertanian, Bank Mandiri mendirikan sentra pengolahan beras terpadu dan mendukung koperasi petani (Gapoktan) di tiga wilayah strategis. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi rantai pasok serta nilai tambah produk pertanian lokal.
Bank Mandiri juga menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat desa. Bersama BKKBN, Bank Mandiri melaksanakan program penanggulangan stunting di wilayah rawan, melalui bantuan nutrisi serta pendampingan oleh relawan BKKBN di lokasi-lokasi prioritas.
Selain itu, bank berkode emiten BMRI itu pembangunan akses dasar seperti jalan desa, penerangan, dan infrastruktur publik lainnya untuk mendukung percepatan pembangunan wilayah 3T.
Upaya ini ditujukan untuk membuka konektivitas dan mempercepat pemerataan pembangunan.
“Melalui sinergi dan komitmen berkelanjutan, kami optimistis desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif. Bank Mandiri akan terus hadir dengan solusi yang berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat,” pungkas Ari. (jp)