Keutamaan Sholat Malam Lailatul Qadar
Keutamaan malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam berbagai dalil, baik dari Al-Qur'an maupun hadits Rasulullah SAW.
Dalam kitab Fiqhul Islami wa Adillatuhu karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili disebutkan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa, penuh keberkahan, dan memiliki keutamaan yang luar biasa.
Malam ini diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, serta lebih mulia dibanding malam-malam lainnya. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 3:
Arab latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).
Artinya: Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan pada malam tersebut memiliki nilai yang jauh lebih besar dibanding ibadah yang dilakukan selama seribu bulan tanpa adanya Lailatul Qadar. Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa menunaikan sholat Tahajjud pada Malam Kemuliaan dengan penuh keimanan dan keinginan untuk mendapat pahala dari Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i dari Abu Hurairah)
Aisyah meriwayatkan bahwa ketika memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya, membangunkan keluarganya untuk beribadah, serta meninggalkan hubungan suami istri.
Dalam riwayat Ahmad dan Muslim juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh malam terakhir dibandingkan malam-malam sebelumnya.
Malam yang penuh kemuliaan ini diyakini terjadi di antara sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda,
"Carilah Malam Kemuliaan itu pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, terutama pada setiap malam ganjil." (Muttafaq 'alaih, dari riwayat Abu Sa'id Al-Khudri dan Abu Dzar). (net)