Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Beberapa waktu lagi kita akan memasuki bulan Rajab. Terdapat sejumlah keistimewaan dan keutamaan di dalam bulan tersebut. Bulan Rajab adalah bulan yang agung dan mulia. Karena ia termasuk dalam empat bulan haram yang disebutkan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 36.
Berikut contoh Khutbah Jumat menyambut bulan Rajab yang dapat anda jadikan referensi.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Bulan Rajab akan segera kita masuki, Insya Allah. Rajab tergambar sebagai bulan bercocok tanam. Tentu bukan dalam arti lahirnya. Bercocok tanam dalam bentuk amal kebaikan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam kaitan bulan Rajab, ada sebuah doa teruntai indah untuk kita amalkan. Bunyinya :
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berilah kami keberkahan pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Doa ini mengandung permohonan kepada Allah SWT agar kita diberi berkah. Berkah adalah salah satu nikmat Allah SWT. Kita harus menjaga nikmat ini dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, kita lestarikan berkah dalam hidup dengan senantiasa menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Caranya dengan mengerjakan semua perintah kebaikan dan menjauhi semua larangan.
Allah SWT berfirman :
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. al-A’raf : 96)
Termasuk cara mendulang berkah dengan aktif menjalin hubungan persaudaraan dan menjaga persatuan sesama muslim. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari-Muslim)
Jamaah Shalat Jumat yang Dimuliakan Allah
Langkah kedua untuk menjaga berkah agar selalu bersama kita adalah dengan mensyukuri semua nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Semuanya tanpa terkecuali.
Semua nikmat Allah wajib kita syukuri. Sebab tidak ada satu pun dalam hidup kita yang bukan bersumber dari Allah SWT. Sejak kita lahir hingga sekarang bahkan sejak kita masih di dalam rahim ibu kita, semuanya nikmat dari Allah SWT. Tidak seorang pun dari kita yang bisa menghitungnya.
Mahabenar Allah SWT yang berfirman :
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim : 07)
Hadirin yang Dimuliakan Allah
Ketiga, menghiasi diri dengan adab-adab Islam yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita. Mari kita amalkan adab dan etika sebagai muslim dalam berbagai situasi yang kita jalani dalam hidup kita. Inilah salah satu cara melestarikan berkah.
Kita ambil beberapa contoh adab islami itu seperti apa. Seperti membiasakan membaca Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) saat hendak makan, minum, masuk rumah, dan semisalnya. Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika seseorang memasuki rumahnya lalu dia menyebut nama Allah saat masuk rumah, begitu pula saat dia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.”
“Ketika dia masuk rumahnya tanpa menyebut nama Allah, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.” Dan ketika dia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.” (HR. Muslim)
Kaum Muslimin yang Diberkahi Allah
Langkah keempat yang tidak kalah pentingnya adalah dengan selalu berdoa, membaca zikir dan wirid dalam berbagai kondisi.
Sebagai seorang muslim kita jangan sampai lepas dari zikir sejak pagi sampai malam hari yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW atau disusun oleh para ulama. Zikir di waktu pagi bisa kita lakukan dengan membaca Wirdhul Lathif. Di sore hari, membaca Ratib al-Atthas. Di malam hari antara waktu magrib-isyak membaca Ratib al-Haddad.
Dengan doa-doa dan zikir-zikir kita membentengi diri dari segala keburukan yang akan hinggap sekaligus kita mendatangkan keberkahan dan kebaikan untuk diri, keluarga, dan umat Islam pada umumnya.
Demikianlah khutbah Jumat pada siang hari ini. Kesimpulannya mendulang berkah bisa kita upayakan dengan berbagai cara; dengan takwa kepada Allah, meninggalkan apa-apa yang dilarang, mengerjakan apa-apa yang diperintahkan, bertobat, memohon ampun, berhias diri dengan adab dan sunah Nabi Muhammad SAW. (*)
Kategori :