LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong telah mengajukan usulan pembangunan 80 titik irigasi baru kepada Kementerian Pertanian (Kementan).
Usulan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan hasil produksi padi di Kabupaten Lebong.
Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo, SE, menyampaikan bahwa usulan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementan.
Rencana pembangunan irigasi tersebut akan direalisasikan di 12 kecamatan di Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Hujan Deras, Camat Imbau Warga Waspada Banjir
Sebagai tindak lanjut, pihak Disperkan bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan (PUPR-Hub) Kabupaten Lebong akan segera berkoordinasi dengan Kementan untuk memastikan pelaksanaan proyek tersebut berjalan lancar.
“Dalam waktu dekat, Dinas PUPR-Hub selaku pelaksana kegiatan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian,” ujar Hedi.
Hedi menjelaskan bahwa pembangunan irigasi baru ini diharapkan mampu mendorong peningkatan hasil panen padi secara signifikan.
Apalagi, berdasarkan target yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Ketahanan Pangan Kementan, Kabupaten Lebong ditargetkan mencapai luas panen sebesar 16 ribu hektare dalam setahun.
“Target ini menjadi bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo,” tambahnya.
Untuk mencapai target tersebut, Hedi menegaskan pentingnya implementasi program Masa Tanam Dua Kali (MT2) dalam satu tahun.
Dengan pola ini, Kabupaten Lebong yang selama satu musim panen dapat menghasilkan 8 ribu hektare luas panen, diharapkan mampu menggandakan hasilnya hingga mencapai target 16 ribu hektare.
“Kami optimis target ini bisa tercapai jika petani menerapkan MT2 secara konsisten. Semoga semua pihak mendukung agar tujuan bersama ini tercapai,” ujar Hedi.
Meski demikian, Hedi mengakui bahwa tantangan utama dalam mencapai target ini terletak pada upaya mengedukasi dan mengajak petani untuk mengadopsi pola tanam dua kali dalam setahun.
“Masalah teknis seperti serangan hama dan distribusi pupuk sudah dapat diatasi. Hama tikus kini telah terkendali, dan kuota pupuk juga sudah ditingkatkan hingga dua kali lipat. Fokus kami sekarang adalah meningkatkan kesadaran petani untuk menjalankan MT2,” pungkasnya.