RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Curah hujan yang tinggi dan turun terus-menerus menjadi tantangan besar bagi petani di Kecamatan Lebong Tengah.
Kondisi ini menyulitkan mereka untuk menjemur gabah hasil panen, yang berdampak pada penurunan kualitas gabah dan harga jualnya.
Rafli (32), salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa proses pengeringan gabah membutuhkan waktu lebih lama akibat cuaca yang tidak mendukung.
Biasanya, gabah bisa kering dalam sehari, namun saat ini membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu.
Baca Juga: Kejari Lidik Dugaan Penyelewengan Dana PKK Lebong 2019
"Akibat hujan terus-menerus, waktu menjemur jadi lama. Biasanya cukup satu hari, sekarang bisa berminggu-minggu," ungkap Rafli.
Rafli menambahkan bahwa kondisi ini memaksa petani mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar buruh tani yang membantu proses penjemuran.
Pasalnya, menjemur gabah sendiri tidak memungkinkan karena membutuhkan tenaga minimal dua orang.
"Musim panen seperti sekarang justru membuat mencari buruh jemur padi menjadi lebih sulit. Padahal, menjemur gabah memerlukan setidaknya dua orang. Dengan cuaca yang kurang bersahabat, situasinya semakin sulit," jelas Rafli.