Saat dikonsumsi zat-zat tersebut dapat bekerja lebih aktif dalam tubuh.
Namun menurut dia, sejauh ini terkait klaim konsumsi air kelapa yang dibakar menyembuhkan batu ginjal belum terbukti secara ilmiah.
“Kalau untuk menyembuhkan batu ginjal belum terbukti, bisanya untuk mencegah,” ujar Inggrid.
Sementara artikel lain dari Halodoc, yang telah ditinjau dr. Fadhil Rizal Makarim, pada tahun 2021 lalu, juga memuat informasi serupa.
Air kelapa saja (tanpa perlu dibakar), jika dikonsumsi, memang bisa membantu mencegah batu ginjal.
Batu ginjal terbentuk akibat tingginya kadar zat kimia, seperti kalsium, asam oksalat, dan senyawa lain, yang kemudian mengkristal dalam urine.
Gumpalan tersebut memadat menyerupai batu.
Disebutkan, terdapat penelitian yang menemukan bahwa air kelapa bisa membantu mencegah kristal menempel pada ginjal dan bagian saluran kemih lainnya.
Hal ini dapat mengurangi jumlah kristal yang terbentuk dalam urine.
Penelitian tahun 2013 dari M. Gandhi dkk yang dipublikasikan di Jurnal Urologi Brazil juga menemukan hal serupa, meski penelitian ini menggunakan tikus sebagai subjeknya.
Air kelapa juga disebut dapat melarutkan batu ginjal karena mengandung potasium.
Namun, ditegaskan, air kelapa bisa bermanfaat untuk mencegah batu ginjal, bukannya mengobati.
Menurut artikel tersebut, orang yang mengidap ginjal kronis justru sebaiknya menghindari konsumsi air kelapa dalam jumlah berlebih.
Air kelapa memiliki kandungan potasium tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya hiperkalemia atau terlalu banyak kalium dalam darah.
Penelusuran lebih jauh mengarahkan ke dua artikel dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memberi label disinformasi terkait klaim air kelapa bisa menyembuhkan batu ginjal.
Satu artikel pada tahun 2019 membantah khasiat air kelapa untuk sembuhkan batu ginjal, artikel lainnya pada tahun 2023 terkait kelapa bakar mengatasi batu ginjal.