JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPA) Veronica Tan mengatakan kemandirian perempuan secara ekonomi berpengaruh terhadap sikap perempuan yang berani speak up.
"Jadi, permasalahan itu bagaimana membuat ekonomi perempuan itu harus ada dulu. Kalau ekonomi perempuan ada, berdaya, dia mandiri sendiri saya yakin dia akan berani speak up," kata Veronica dalam Diskusi Empowerment Talk bertajuk Perempuan Berdaya,
Bangsa Berjaya: Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar DPP Perempuan Bangsa, dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (30/11).
Menurut Vero, kebanyakan perempuan bergantung pada suami atau pihak lain. Perempuan Indonesia kebanyakan sangat lemah dari sisi ekonomi, sehingga mereka bergantung kepada orang-orang terdekat, khususnya suami. Ketergantungan ekonomi perempuan menjadi akar utama permasalahan.
BACA JUGA:Kabar Buruk! Nothing Phone 3 Terungkap sebagai Model Mid-Range, Bukan Flagship
Di tempat yang sama, Chiki Fawzi menegaskan pentingnya gerakan-gerakan untuk mendukung pemberdayaan perempuan. Dia mengajak semua perempuan untuk menyuarakan berbagai masalah yang saat ini ada.
"Dengan menyuarakan sesuatu dan membarenginya dengan aksi nyata, dampaknya akan lebih besar. Perempuan harus berdaya dulu, harus punya keterampilan," katanya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati juga turut menyoroti keterbatasan KemenPPA dalam memberdayakan perempuan. Dia menekankan pemberdayaan perempuan tidak hanya menjadi tugas KemenPPA.
"Kemen PPA tidak punya wewenang memberdayakan langsung. Kalau butuh dukungan UMKM, itu wewenang kementerian UMKM. Kalau ketenagakerjaan, itu ada Kemnaker," katanya.
Selain itu, dia mengingatkan pentingnya pendidikan bagi perempuan sebagai upaya untuk mengatasi kekerasan yang kerap terjadi terhadap perempuan.
Dia mengajak perempuan untuk tak khawatir berkiprah dalam dunia politik. Dia menuturkan hal itu perlu untuk mengupayakan hak-hak perempuan. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengajak perempuan untuk tak khawatir berkiprah dalam dunia politik.
Dia menuturkan hal itu perlu untuk mengupayakan hak-hak perempuan. "Sebenarnya terkadang urusan politik ini sebagai banyak orang mengatakan bahwa jangan di politik, politik itu adalah daerah yang kotor sehingga perempuan tidak bisa di situ," katanya.
Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang Munas Perempuan Bangsa. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perempuan Bangsa Siti Mukaromah, mengatakan bahwa dengan kondisi masih banyaknya angka kekerasan, peran organisasi perempuan sangat strategis.
"Gerakan dan organisasi perempuan sangat strategis dan masih diperlukan untuk fungsi advokasi dan pemberdayaan," tutur Erma.