RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - MotoGP 2024 tinggal tujuh seri, termasuk MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Siapa yang bakal menjadi juara dunia 2024 masih misterius, susah diprediksi.
Pemimpin klasemen MotoGP 2024 Jorge Martin menunjukkan dirinya masih belum tenang, mental juaranya dipertanyakan.
Blunder besar pada MotoGP San Marino pekan lalu menjadi bukti bahwa Martin masih belum 'matang'.
Baca Juga: Arsenal Perpanjang Kontrak Arteta sampai 2027
Peringkat kedua di klasemen, si juara bertahan MotoGP, Francesco 'Pecco' Bagnaia sedang cedera.
Berapa pun hebatnya mental membalap Pecco, kondisi fisik tak bisa dibohongi.
Pada race MotoGP San Marino, Pecco yang sedang memimpin harus 'menyerah' dan merelakan posisi pertama kepada Marc Marquez.
Marc, di sisi lain, sedang on fire.
Tiga kemenangan dalam dua seri beruntun, yakni sprint dan race di Aragon dan race San Marino adalah fakta bahwa Marc Marquez tak bisa disingkirkan dari persaingan perebutan gelar juara.
Dari tujuh seri tersisa, tiga di antaranya menjadi beberapa balapan favorit Marc Marquez, yakni di Jepang, Australia, dan Valencia.
Setelah MotoGP San Marino di Misano pekan lalu, balapan akan hadir lagi pekan depan di sirkuit yang sama dengan nama berbeda; MotoGP Emilia Romagna 20-22 September.
Ada tiga balapan beruntun dalam tiga pekan ke depan, yakni Emilia Romagna, MotoGP Indonesia, dan MotoGP Jepang.
"Sebelumnya, kemungkinan Marc Marquez menjadi juara dunia jelas tidak ada. Namun, saat banyak drama di balapan (seperti hujan) yang membutuhkan mental, Marc muncul," ujar pengamat MotoGP Oscar Haro di saluran Nico Abad, seperti dilansir Motosan.
"DNA pembalap sejati yang membuat penonton bergetar itu sekarang muncul. Dia sepertinya kembali. Dia yang tercepat, terpintar, dan terbaik di grid. Ingat, dia memakai motor (tahun) GP23," imbuhnya.
Marc Marquez sendiri pernah berkata. "Saya bisa menang di Aragon, Jepang, Australia, atau Valencia. Jika sesuatu yang tidak biasa terjadi, seperti hujan, saya berani mengambil risiko."
Ada yang sudah terbukti. Marc menang di Aragon dengan sempurna (sprint dan race). Lalu hujan saat race San Marino, memberi kesempatan kepada Marc menunjukkan kematangan perhitungannya.
Menurut Haro, pekan yang intens di MotoGP mulai pekan depan lalu diikuti oleh jeda satu minggu dan tiga kali balapan lainnya di Asia, kemudian berakhir di Valencia, akan membuka peluang untuk Marc Marquez.
"Dalam situasi normal, saya pikir Pecco tidak akan terkalahkan. Namun, ada tiga trek tempat Marc bisa menakutkan. Ada empat trek lain yang dalam situasi yang tidak biasa bisa membuat Marc menakutkan. Ingat, Marc sudah tersenyum, senyum yang saya lihat sama seperti saat dia sering terseyum di masa jayanya bersama Honda," katanya.
"Masalahnya, Marc tidak memiliki motor terbaik di grid (motor GP24). Pada akhirnya, itu (juara dunia) tidak akan jauh dari Marc Marquez, Jorge Martin, dan Pecco Bagnaia," imbuh Haro. (net)