Desa Wajib Anggarkan Dana Penanganan Stunting

Kades: Pjs kades Megelang Baru dalam menjalankan tugasnya.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting, setiap desa diwajibkan untuk menganggarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menjaga generasi penerus sejak dini.

Seperti yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Magelang Baru, Kecamatan Lebong Sakti, yang mengalokasikan Rp 20 juta dari Dana Desa (DD) setiap tahun untuk penanganan stunting.

Pejabat Sementara (PJs) Kepala Desa Magelang Baru, Taufik, mengakui bahwa desa memang diwajibkan menganggarkan dana dari DD untuk penanganan stunting sesuai dengan petunjuk yang ada.

Baca Juga: Desa Diminta Lunasi PBB Sebelum Pengajuan Tahap II

Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya, yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan.

"Kami wajib menganggarkan dana untuk penanganan stunting. Salah satu langkah kami adalah memberikan makanan tambahan kepada balita saat pelaksanaan Posyandu yang dilakukan setiap bulan. Makanan bergizi seimbang yang kaya protein hewani sangat penting untuk mencegah dan mengatasi stunting," kata Taufik.

Taufik menambahkan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Dengan adanya anggaran dari desa, diharapkan dapat membantu memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita.

"Dengan adanya anggaran dari desa, kami dapat berperan dalam mengatasi stunting. Kami wajib ikut serta dalam penanganan stunting ini. Dengan balita yang sehat, generasi penerus akan terjaga," ujar Taufik.

Taufik juga menyampaikan bahwa penyebab stunting pada anak adalah kurangnya asupan gizi selama masa kehamilan.

Ia berharap, dengan adanya program pemberian makanan tambahan, stunting dapat dicegah, khususnya di Desa Magelang Baru.

"Kurangnya asupan gizi dapat menghambat pertumbuhan sejak dalam kandungan dan berlanjut setelah kelahiran. Dengan memberikan bantuan makanan tambahan, kami berharap dapat memberikan arahan yang tepat kepada masyarakat," pungkas Taufik. (*)

Tag
Share