Warga Mulai Terjangkit Diare Pasca Banjir, 1 Meninggal Dunia
RSUD: Tampak kunjungan pemeriksaan kesehatan di RSUD Lebong membludak.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Masyarakat Lebong selain waspada akan kasus Demam Berdarah Dangue (DBD). Kewaspadaan akan wabah diare juga harus ditingkatkan.
Menyusul, pasca banjir kunjungan pasien ke RSUD Lebong selama 3 hari alami peningkatan.
Tercatat, sebanyak 29 warga Lebong terjangkit diare atau muntaber dengan gejala gangguan pencernaan, seperti intensitas buang air besar yang tak biasa, kram perut, mual, dan muntah.
Plt Direktur RSUD Lebong Rachman, SKM melalui Kasi Pelayanan, dr Eni membenarkan pasca banjir pasien terjangkit diare atau muntaber cukup tinggi.
Baca Juga: Masih Ada Korban Terdampak Banjir Belum Tersentuh Bantuan
"Ya, hingga hari ini (kemarin,red) RSUD Lebong telah menangani 29 pasien diare pasca kejadian banjir, dan 1 pasien meninggal dunia diduga diare, sebelum bencana banjir," kata dr Eni kepada Radar Lebong kemarin.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat Lebong agar sebaiknya mengkonsumsi air yang bersih dan tidak mengkonsumsi air sungai karena dampak dari air yang tercemar dapat menyebabkan timbulnya penyakit, terutama diare atau muntaber, karena dapat menular.
"Penyakit diare atau muntaber memang sering terjadi hampir setiap musim penghujan, apalagi pasca banjir. Tentunya upaya pencegahan juga perlu ditingkatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun secara teratur sebelum dan setelah makan, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit diare ini," terangnya.
Kemudian, tambahnya, tak terlepas keterlibatan aktif semua pihak dalam menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan.
"Tentunya, menjaga kebersihan akan sangat berdampak dalam menekan angka kasus penyakit dari muntaber ini tadi," demikian Eni. (*)