15 Ribu Hewan Penular Rabies di Lebong Belum Divaksin
Vaksinasi hewan penular rabies (HPR) oleh Disperkan dengan menggunakan vaksin bantuan dari Pemprov Bengkulu. -foto :dokumentasi disperkan lebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong mencatat bahwa dari total populasi Hewan Penular Rabies (HPR) sebanyak 16.136 ekor yang tersebar di 12 kecamatan, hanya 500 ekor yang telah disuntik vaksin.
Vaksinasi ini dilakukan dengan dosis yang diterima dari Provinsi Bengkulu.
Kepala Disperkan Lebong, Heldi Parindo, SE, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Meli Lela, SP, MP, didampingi Petugas Kesehatan Hewan, Drh. Ayu Bidarti, menyatakan bahwa pendistribusian 500 dosis vaksin telah selesai dilaksanakan di tujuh desa di empat kecamatan.
Namun, jumlah dosis yang tersedia tidak mencukupi untuk seluruh populasi HPR yang ada di Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Catat! Ini Sejumlah Dokumen Pendaftaran CPNS 2024 yang Perlu Dipersiapkan Persyaratannya
"Vaksinasi HPR sudah selesai kami laksanakan, tetapi dari keseluruhan dosis yang kami terima, hanya 500 ekor HPR yang berhasil divaksin. Saat ini masih ada sekitar 15 ribu ekor HPR yang belum divaksin," ujar Ayu Bidarti.
Disebutkannya, bahwa dari total 16.136 ekor HPR, diantaranya 10.601 ekor anjing, 5.500 ekor kucing, dan 35 ekor kera atau monyet.
Jumlah populasi ini kemungkinan telah bertambah karena hewan peliharaan seperti anjing dan kucing terus berkembang biak di berbagai wilayah kecamatan.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan HPR tersebut, terutama anjing yang dikenal berbahaya.
BACA JUGA:KPU Lebong Imbau Masyarakat Ikut Cermati DPS Pilkada
Apalagi, mengingat bahwa tahun ini baru sebagian kecil HPR yang sudah divaksin.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap HPR, terutama anjing. Jika ada kasus gigitan, segera laporkan dan bawa ke Puskesmas atau RSUD Lebong untuk mendapatkan suntikan vaksin anti-rabies," tambahnya.
Dirinya juga tidak menampik minimnya vaksinasi HPR disebabkan oleh ketiadaan anggaran untuk pengadaan vaksin dalam APBD Kabupaten Lebong.
Disperkan hanya mengandalkan bantuan vaksin dari provinsi dan pusat untuk melaksanakan vaksinasi HPR.