Khutbah Jumat: Peduli Umat, Ajaran Nabi Muhammad SAW yang Sangat Mulia

--

Sesungguhnya Allah memiliki makhluk yang diciptakan guna membantu menunaikan hajat-hajat manusia, mari peduli pada umat, meniru Nabi ﷺ panutan kita, inilah naskah khutbah Jumat kali ini

Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil

MARI menjadi muslim yang peduli kepada keadaan saudara kita yang miskin, faqir, peminta-minta, atau yang terlilit utang. Mari, meniru kepedulian Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Inilah naskah khutbah Jumat secara lengkapnya;

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Jamaah Shalat Jumat yang Mulia

Dikisahkan ada seorang kakek terbaring lemah tak berdaya di sebuah rumah sakit. Di situ ada seorang pemuda yang setia menjaga dan merawatnya.

Tiap hari pemuda ini datang menemaninya, memberinya makanan dan mencuci pakaiannya. Alhasil, ia memenuhi berbagai macam kebutuhannya.

Si perawat takjub dengan si pemuda. Kata si perawat, “Sungguh mengagumkan apa yang anak bapak lakukan. Jarang ada anak yang begitu berbakti terhadap ayahnya.”

Si kakek menjawab, “Dia bukan anakku. Dulu, ia seorang yatim di lingkungan tempat aku tinggal. Suatu hari, aku melihatnya menangis di dekat masjid, sesaat setelah ayahnya meninggal dunia. Lantas aku membelikannya sebuah permen. Dan sekarang dia telah beranjak dewasa.

“Suatu hari, aku bertanya kepadanya, “Nak, mengapa engkau begitu baik kepadaku?” Ia tersenyum, kemudian berkata singkat, “Paman, manisnya permen yang pernah paman berikan masih terasa di lidahku, hingga saat ini.”

Kisah yang indah tentang sikap peduli. Kepedulian yang mungkin sepele, tapi memberi arti lebih dalam sebuah hubungan persaudaraan yang tulus.

Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling peduli keadaan umat. Beliau ﷺ adalah manusia paling agung dalam melipur lara para sahabatnya bahkan sampai detik-detik kemangkatan masih memikirkan kita, umatnya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Jamaah Shalat Jumat yang Mulia
Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam bukunya Khashaisul Ummatil Muhammadiyah (Keutamaan-keutamaan Umat Nabi Muhammad) menyebut sejumlah keutamaan di dalam sikap peduli kepada sesama.

Pertama, peduli sesama mengantarkan seseorang kepada kedudukan sebagai makhluk yang paling dicintai Allah SWT. Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

الخَلْقُ كلُّهمْ عِيالُ اللهِ، فَأَحَبُّهمْ إلى اللّٰهِ أَنْفَعُهُم لِعِيَالهِ

“Para makhluk semuanya adalah keluarga Allah. Dan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk keluarga Allah.” (HR. Bazaar dan Thabrani).

Kedua, kepedulian kepada umat Islam yang kesusahan seperti yang dialami oleh bangsa Palestina misalnya, membuat seseorang selamat dari siksa Allah SWT pada hari kiamat.

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

إن لِلّٰه عزَّ وجَلَّ خَلْقًا خَلَقَهُمْ لِحَوَائِجِ النَّاسِ، يَفْزَعُ إِلَيْهِم النَّاسُ فِي حَوَائِجِهِم، أُوْلٓئِكَ الآمِنُونَ مِنْ عَذَابِ اللّٰه تعالى

“Sesungguhnya Allah memiliki para makhluk yang Dia ciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang-orang datang kepada mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Mereka adalah orang-orang yang aman dari adzab Allah.” (HR. Thabrani).

Ketiga, ia akan dibuatkan mimbar dari cahaya pada hari kiamat. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

إَنَّ لِلّٰه خَلْقاً خَلقَهُم لِقَضَاءِ حَوَائِجِ النَّاسِ، آلىَ عَلَى نَفْسِه أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُم بالنَّار، فإذا كان يوم القيامة وُضِعَتْ لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُوْرٍ يُحَدِّثُوْنَ اللّٰه تعالى والنَّاسُ في الحساب

“Sesungguhnya Allah memiliki makhluk yang diciptakan guna membantu menunaikan hajat-hajat manusia. Allah bersumpah kepada diri-Nya bahwa Dia tidak akan menyiksa mereka dengan neraka. Dan pada hari kiamat, disediakan bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya sembari berbincang dengan Allah sedangkan manusia lainnya (harap-harap cemas) menjalani proses hisab.” (HR. Ibnu Hibban).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Jamaah Shalat Jumat yang Mulia
Keutamaan keempat yang Allah SWT berikan dalam sikap peduli kepada sesama adalah ia termasuk sedekah yang paling mulia. Rasulullah ﷺ bersabda :

أفضلُ الصَّدَقَة صَدَقَة اللِّسَان، قيل يا رسول الله وما صَدَقَةُ اللِّسَان؟ قال: الشَّفَاعَة تَفُكُّ بِهَا الأَسِيرَ وَتَحْقِنُ بها الدَّمَ وتجربها المعروف إلى أخيك وتَدْفَعُ عنه كَرِيْهَتَهُ

“Sedekah paling utama adalah sedekahnya lisan.” Beliau ditanya: ‘Wahai Rasulullah, sedekah lisan tersebut seperti apa?’ Beliau menjawab, ‘Syafa’at (memberi pertolongan) yang dengan itu kamu bisa membebaskan orang yang dipenjara, menyelamatkan darah (pembunuhan), dan kamu dapat menyebarkan kebaikan kepada saudaramu serta menolak hal-hal yang tidak ia sukai.” (HR. Thabrani).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Jamaah Shalat Jumat yang Mulia
Mari kita menjadi muslim yang peduli kepada keadaan saudara kita yang miskin, faqir, peminta-minta, atau yang terlilit utang. Mari, kita meniru kepedulian Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dengan mengunjungi yang sakit, mengikuti jenazah, takziyah, menolong orang yang lemah, melunasi utang, ikut serta dalam memberi solusi atas persoalan, memaafkan kesalahan dan lain sebagainya.

Yakinlah dan percayalah bahwa Allah SWT akan membalas kita di tiap kebaikan kita kepada sesama. Allah SWT akan meridai kita, melapangkan hati kita,  dan memberi bimbingan kepada kita untuk melakukan amal-amal saleh. Allah SWT berfirman :

فَاَمَّا مَنۡ اَعۡطٰى وَاتَّقٰىۙ‏، وَصَدَّقَ بِالۡحُسۡنٰىۙ‏، فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلۡيُسۡرٰىؕ

“Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).” (QS. al-Lail : 5-7).

Allah SWT juga berfirman :

وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ

“Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. al-Muzammil : 20).(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan