128 Warga Terjangkit TB, Lebong Tertinggi 2 se Provinsi Bengkulu
Ilustrasi TB.-(ist/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Hingga Juli 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong mencatat sebanyak 128 warga Kabupaten Lebong yang tersebar di seluruh kecamatan terjangkit Tuberkulosis atau TB.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM melalui Kabid P2P, Evan Marta, SKM mengatakan, dari 128 pasien pengidap Tuberkulosis sebanyak 124 sensitive obat, 4 kebal terhadap obat.
Dari 4 orang tersebut 2 diantaranya meninggal dunia dan 2 lagi menolak untuk dilakukan pengobatan.
"Dari 128 kasus TB ini, 2 orang warga dilaporkan meninggal dunia," ungkap Evan.
Baca Juga: Pastikan Layanan JKN yang Jelas dan Akurat, BPJS Kesehatan Tinjau Desa Terpencil
Lebih lanjut, 128 kasus TB yang tercatat ini menyebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong, sementara untuk pasien TB terbanyak berada di kecamatan Lebong Utara dengan jumlah sebanyak 42 orang didominasi paling banyak pasien laki-laki diumur 30-45 tahun.
Masih kata, Evan, upaya ke depan akan melakukan penanganan dan akan membentuk tim serta Surat Keputusan (SK) dari Bupati guna untuk melakukan percepatan eliminasi kasus TB yang ada di Kabupaten Lebong.
Apalagi, tambah Evan, mengingat hingga saat ini Kabupaten Lebong adalah penyumbang kasus TB terbanyak se-provinsi Bengkulu dan telah berada di posisi ke 2 se-kabupaten Kota.
"Di tahun 2023 kasus TB di Kabupaten Lebong sebanyak 192 kasus dan selama dua tahun berturut Lebong menempati posisi tertinggi temuan kasus TBC se-Provinsi Bengkulu, yang berada di bawah Kabupaten Kepahiang," terangnya.
Lanjut Evan menerangkan, bahwa kasus meninggal tidak semata-mata disebabkan oleh TB murni. Dimana korban juga diketahui memiliki penyakit penyerta yang berkontribusi pada kondisi kesehatannya.
Dimana penyebab umum masyarakat terjangkit TB disebabkan sebagai kuman dan bakterium.
Untuk gejala awal yang umum muncul adalah batuk berdahak, demam, penurunan napsu makan, serta berkeringat malam tanpa aktivitas fisik,
"Untuk memastikan diagnosis TB pada warga yang meninggal, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan Tes Cepat Monokuler (TCM). Faktor risiko terjangkitnya TB melibatkan daya tahan tubuh rendah, kekurangan nutrisi, konsumsi alkohol dan rokok, lingkungan kotor, lembab, berdebu, serta kontak langsung dengan penderita TBC," pungkasnya. (*)