Bersepeda Bisa Jadi Olahraga Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di saat kesehatan mental dan fisik sangatlah penting, bersepeda tampaknya menjadi solusi yang fleksibel dan mudah dilakukan. 

Dilansir Times of India, bersepeda telah dikenal sebagai instrumen ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan umum, lebih dari sekadar olahraga rekreasi atau transportasi.

Mengendarai sepeda dapat memberikan latihan kardiovaskular intens yang melatih semua kelompok otot utama dan meningkatkan detak jantung. 

Sering bersepeda mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi. 

Baca Juga: Kasus Malaria Di Indonesia Turun, Tapi Tertinggi Kedua Di Asia

Bersepeda secara teratur juga membantu membakar kalori dan menjaga komposisi tubuh yang sehat, serta menurunkan berat badan. 

Setiap sesi bersepeda, baik untuk bersepeda di akhir pekan atau sebagai bagian dari perjalanan kerja, menambah pengeluaran kalori yang mendukung tujuan penurunan berat badan. 

Chandan Khanna, pakar kebugaran & salah satu pendiri HDOR mengatakan gerakan berulang bersepeda meningkatkan tonus otot dan daya tahan dengan berfokus pada paha depan, paha belakang, betis, dan otot kaki lainnya. 

Selain itu, berkendara di berbagai jenis medan atau termasuk tanjakan menanjak akan menguji otot dan mendorong pengembangan kekuatan.

Di saat kesehatan mental dan fisik sangatlah penting, bersepeda tampaknya menjadi solusi yang fleksibel dan mudah dilakukan. 

Mengendarai sepeda pun memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari kesibukan dan fokus pada saat ini.

Bersepeda membutuhkan gerakan ritmis dan fokus yang meningkatkan kesadaran, sehingga menurunkan tingkat stres dan menumbuhkan kejernihan mental. 

Endorfin adalah neurotransmiter yang dilepaskan selama aktivitas fisik dan terkenal dapat meningkatkan mood.

Bersepeda secara teratur dapat meningkatkan suasana hati secara keseluruhan dan meningkatkan pandangan positif sekaligus mengurangi gejala depresi dan kecemasan. (*)