PM Sukiman, Bapak Pencetus THR Pertama

Sukiman Masyumi pencetus THR.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - SALAH satu halyang selalu mencul dalam pikiran semua orang di saat menjelang Idul Fitri adalah Tunjangan Hari Raya (THR). Namun sedikit orang yang tahu, bahwa THR pertama kali digagas tokoh politik Indonesia yang berpengaruh, Sukiman Wirjosandjojo.

Sukiman pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-6 yang menjabat antara 27 April 1951 hingga 3 April 1952 dalam Kabinet Sukiman-Suwirjo.

Ia juga merupakan pendiri dan ketua umum pertama Partai Masyumi. Kebijakan-kbijakannya, termasuk pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), tetap menginspirasi hingga saat ini.

Sukiman lahir pada tanggal 19 Juni 1898 di Surakarta dan meninggal pada tanggal 23 Juli 1974 di Yogyakarta. Dia memiliki latar belakang pendidikan dari Universitas Amsterdam dan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen pada tahun 1922.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadan tentang Zakat Fitrah

Kebijakan yang sangat populer dari Sukiman Wirjosandjojo, yang bahkan terus dipertahankan hingga saat ini, adalah pemberian THR kepada para abdi negara menjelang Idul Fitri.

Saat menjabat sebagai Perdana Menteri pada awal Juli 1951, Sukiman memberikan bonus sebesar Rp 125,00 hingga Rp 2.00,00 untuk setiap orang. Selain itu, pegawai juga mendapatkan tunjangan beras yang cukup untuk satu bulan.

Kebijakan tersebut bukan hanya menjadi tonggak sejarah dalam administrasi pemerintahan Indonesia, tetapi juga menjadi cerminan dari kepedulian Sukiman terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Meskipun kebijakan ini sempat dihentikan sementara di masa Kabinet Wilopo, dampak positifnya terhadap kesejahteraan masyarakat masih terasa hingga kini. (Lukman Hakiem, SUKIMAN Sebuah Biografi Politik Pemimpin Pertama Partai Masyumi dan Kontribusinya untuk lndonesia, 2022: 295-296)

Dengan pemberian THR dan tunjangan beras tersebut, Sukiman Wirjosandjojo telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Indonesia.

Kebijakan tersebut bukan hanya mengingatkan kita akan dedikasinya terhadap rakyat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pemimpin masa kini untuk senantiasa mengutamakan kesejahteraan masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambil.

Data ini didapat Lukman Hakiem dari buku Farabi Fakih dkk dengan judul “Perdana Menteri Republik Indonesia 1945-1959 Pergumulan Menegakkan Demokrasi, Jakarta, Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan 2019” (Hal: 283)

Berita ini cukup menarik, tapi sangat sedikit informasinya. Ini membuat penulis mencoba menelusuri diberbagai Koran lawas pada waktu Sukiman menjadi Perdana Menteri. Akhirnya ditemukan beberapa data berikut.

Dalam Koran Harian Merdeka No. 1663 (28/06/1951) ada berita berjudul “Hadiah Lebaran bagi Pegawai Negeri”. Pada waktu itu masih menggunakan istilah Hadiah Lebaran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan