Al Quran sebagai Pedoman dan Petunjuk Orang Taqwa Menuju Islam Kaffah

Drs. H. Dalmuji Suratno-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Alqur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantaraan malaikat Jibril, berisi firman-firman Allah SWT yang terdiri dari 114 surat dan 6.666 ayat. 

Sedangkan pedoman merupakan pola/petunjuk untuk menjalankan kehidupan  dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswatun hasanah (teladan yang baik). 

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah swt bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material dan spritual, duniawi dan ukhrowi.

Agama Islam yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah SWT yang tercantum dalam Alqur’an dan sunah nabi yang sakhih (maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kehidupan manusia di dunia dan akhirat.

Baca Juga: Din Syamsudin: Muhammadiyah Harus Ikut Perhatikan Krisis Makanan

Jadi landasan dan sumber pedoman hidup Islami tak lain adalah Alqur’an dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (buku) yang menjadi referensi sebagai pemeluk Islam kaffah (Islam sesungguhnya/tidak setengah-setengah).

Maka saat ini umat Islam memerlukan pedoman dan pengayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi saat ini. 

Yang dimaksud tuntunan berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi ini dapat diuraikan sebagai berikut : Pertama, kepentingan akan adanya pedoman yang dijadikan sebagai acuan bagi umat Islam. konsep ini bersifat filosofis sesuai dengan dasar dan atau latar belakang.

Kedua, perubahan-perubahan sosial politik dalam kehidupan nasional di era reformasi yang menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan umat Islam yang memerlukan pedoman bagi umat dan pemimpin/pemuka masyarakat bagaimana menjalani kehidupan ditengah gelombang perubahan itu.

Ketiga, perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung fragmatis (berorientasi pada nilai-guna semata), materialistis (berorientasi pada kepentingan materi semata), dan hidonistis (berorientasi pada pemenuhan kesenangan duniawi) yang menumbuhkan budaya Inderawi (kebudayaan duniawi yang sekuler) dalam kehidupan modern abad ke-20, yang disertai dengan gaya hidup modern memasuki abad ke-21.

Keempat, penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan serba melintasi) yang dibawa oleh globalisasi yang semakin nyata dalam kehidupan bangsa.

Kelima, perubahan nilai dan sikap Umat Islam karena berbagai faktor yang memerlukan standart nilai dan nurma yang jelas untuk diri sendiri.

Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan yang meliputi bidang-bidang Aqidah, akhlak,  ibadah dan muamalah duniawaiyah.

Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah, perhatikan firman Allah yang artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus..? dan allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya”. QS:An-Nisa (4) 125.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan