Jangan Dibuang, Kuning Telur Mengandung Vitamin Utama dalam Jumlah Tinggi

Kuning Telur Mengandung Vitamin Utama-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Meski merupakan makanan kaya nutrisi, telur diwarnai dengan kontroversi, terutama kuning telur. Dilansir Times of India, banyak orang membuang kuning telur dengan anggapan mengandung lemak tidak sehat.

Namun, beberapa dokter menentang mitos ini. Kuning telur kaya akan berbagai jenis nutrisi. Telur sangat kaya akan vitamin sehingga makan dua butir telur saja diyakini dapat memenuhi hingga 30% kebutuhan vitamin.

Kuning telur mengandung retinol, bentuk aktif vitamin A, yang mendukung produksi pigmen visual di retina dan membantu melindungi terhadap rabun senja dan degenerasi makula terkait usia, 100 gram telur mengandung 1.442 IU vitamin A.

Asupan vitamin A yang cukup juga penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh, mendorong pertumbuhan dan diferensiasi sel kekebalan serta meningkatkan ketahanan terhadap infeksi.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Bawang Bombay, Manfaatnya Luar Biasa

Kuning telur merupakan sumber vitamin D alami, terutama bila telur bersumber dari ayam yang diberi makanan kaya vitamin D, 100 gram telur mengandung 218 IU vitamin D.

Asupan vitamin D yang cukup sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang yang optimal, mengurangi risiko osteoporosis dan patah tulang, serta mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.

Kuning telur mengandung berbagai bentuk vitamin E, termasuk alfa-tokoferol, yang dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung dan penurunan risiko penyakit kronis, 17 gram kuning telur mengandung 0,439 mg vitamin E.

Vitamin E juga mendukung kesehatan kulit, meningkatkan regenerasi sel dan melindungi dari kerusakan akibat sinar UV dan penuaan dini.

Kuning telur mengandung vitamin K dalam bentuk phylloquinone, yang membantu mengaktifkan faktor pembekuan dan memastikan pembekuan darah yang tepat, 17 gram telur mengandung 0,119 mcg vitamin K.

Asupan vitamin K yang cukup diperlukan untuk menjaga kepadatan tulang, mengurangi risiko patah tulang, dan mencegah pengapuran pembuluh darah yang dapat memicu penyakit kardiovaskular. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan