4 RS Siloam Berkolaborasi dalam Simposium Kardiovaskular, Libatkan Institusi Medis Internasional
--
CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengobatan jantung di Indonesia.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan gagal jantung terdeteksi sebanyak 15 dari 1.000 penduduk, atau sekitar 4.2 juta penduduk yang menderita penyakit kardiovaskular.
Caroline berharap dengan dobrakan kemajuan penelitian dan kemajuan teknologi akan menumbuhkan kolaborasi, berbagi kebijaksanaan, dan memperkaya pengalaman untuk meningkatkan kualitas teknologi, kemampuan, dan pembiayaan terkait kardiologi dan kardiovaskular di Indonesia.
"Kami berharap kualitas pelayanan kesehatan internasional dapat diakses oleh para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai tambahan wawasan demi memajukan layanan kesehatan Indonesia," kata Caroline dalam sambutannya pada Simposium Kardiovaskular yang berlangsung dari 18 - 19 November di Jakarta.
Simposium ilmiah ini merupakan hasil kolaborasi dari 4 RS Siloam, yakni RS Siloam Lippo Village, RS Siloam Kebon Jeruk, RS Siloam Jantung Diagram Cinere, dan RS Siloam TB Simatupang.
Simposium ilmiah kardiovaskular ini berkorelasi akademik serta aktual, bersinergi institusi medis internasional antara lain, Medical University of Silesia, National Heart Center Singapore, Sarawak General Hospital Heart Centre, Chosun University Hospital, Central Chest Institute of Thailand, Lampang Hospital, dan National University of Singapore.
Simposium ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta termasuk dokter spesialis, perawat dan tenaga medis pendukung, serta masyarakat umum.
"Penyelenggaraan simposium ini juga merupakan bentuk nyata perwujudan misi Grup RS Siloam untuk menjadi destinasi pilihan terpercaya dalam layanan kesehatan, pendidikan medis, dan penelitian kelas dunia," kata Caroline.
Lebih lanjut dikatakan Caroline, kolaborasi antartenaga medis diperlukan, yaitu sebagai hasil medis yang lebih baik untuk pasien. Begitu juga kolaborasi antarinstitusi medis sangat diperlukan selain dukungan program pemerintah dalam menuju Indonesia yang lebih sehat.
"Kami akan terus mendengarkan kebutuhan para dokter dan tenaga medis dan melanjutkan komitmen mendukung karya dokter dalam pengabdiannya melalui peningkatan wawasan dan edukasi,” ujar Caroline
Ketua dari Simposium Kardiologi dan Bedah Kardiovaskular Dr. Dicky Alighery SpBTKV., berharap partisipasi seluruh tenaga medis untuk meningkatkan perawatan penyakit jantung di Indonesia.
Perawatan kesehatan seputar kardiovaskular makin berkembang secara global, termasuk Indonesia. Beberapa di antaranya adalah prosedur cryoablation untuk aritmea, pemasangan Left Ventricular Assist Device (LVAD) untuk gagal jantung, serta minimal invasive surgery untuk tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau katerisasi jantung dan pembuluh darah.
Siloam ingin terus mengembangkan aspek pengobatan penyakit jantung dan telah memiliki 4 unit cabang khusus jantung. Kesemuanya telah terlatih rutin pada prosedur bedah dan operasi jantung, bahkan untuk sejumlah kasus yang rumit.
Untuk mendukung pelayanan medis dalam bidang kardiovaskular, Grup RS Siloam menyediakan 20 laboratorium katerisasi (Cath Lab) yang tersebar di 17 rumah sakit di dalam jaringannya.
Selain itu, Grup RS Siloam juga memiliki 167 dokter spesialis jantung yang di antaranya adalah 53 sub-spesialis jantung, serta 42 dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular untuk melayani seluruh pasien yang datang. (jp)