Kasus DBD Melonjak di Lebong Utara, Puskesmas Kewalahan Tangani Pasien
Fogging: Petugas Puskesmas Muara Aman Kevamatan Lebong Utara saat melakukan fogging pengasapan pada wilayah kasus DBD.-(ist/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman Kecamatan Lebong Utara mengalami peningkatan drastis dalam dua bulan terakhir (Januari-Februari 2024).
Tercatat sebanyak 22 kasus DBD menyerang warga, membuat puskesmas kewalahan dalam menangani lonjakan kasus ini.
Kepala Puskesmas, Sri Hastuti. Amd. Keb. SKM melalui Kepala Tata Usaha (TU), Asman, SKM, membenarkan tingginya kasus DBD di wilayah Lebong Utara.
"Jumlah ini bukan sedikit, bahkan meningkat drastis dibandingkan tahun 2023 lalu yang hanya 11 kasus," ungkap Asman.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkab Lebong Siap Gelar Operasi Pasar Ramadhan
Meskipun tidak ada kasus meninggal dunia, tingginya kasus DBD membuat puskesmas kewalahan dalam melakukan Penyelidikan Epideomeologi (PE) sebelum fogging.
Dimana, dari 22 kasus, baru 18 kasus yang sudah dilakukan fogging, sedangkan 4 kasus lainnya masih dalam pengamatan PE oleh petugas puskesmas Muara Aman.
"Alhamdulillah, tidak ada kasus meninggal dunia dan semua kasus sudah ditindak lanjuti meski pelaksanaan fogging saat ini suadah menjadi tanggungjawab puskesmas," ujarnya.
Asman menduga tingginya jumlah kasus DBD ini, akibat faktor cuaca yang hingga saat ini masih dilanda musim penghujan, kemudian masih minimnya pengetahuan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, salah satunya membersihkan genangan air hujan hingga menguras bak mandi.
"Genangan air hujan yang dibiarkan mengendap akan menjadi wadah berkembang biakanya nyamuk aedes aegypti," terangnya.
Untuk itu, tambah Asman, pihaknya menenakan serta mengajak seluruh pemerintah desa dan keluarahan dalam wilayah Lebong Utara, agar kembali gencar melaksanakan kegiatan gotong royong dengan membersihkan lingkungan.
Upaya ini dinilai sangat efektik untuk melakukan pencegahan serangan DBD sekaligus memutus mata rantai perekambangan nyamuk aedes aegypti.
"Harapan kami pemerintah desa dan keluarahan dapat kembali gencar melaksanakan kegiatan gotong royong bersih lingkungan, karena jika hanya mengandalkan fogging tidak akan memutus mata rantai nyamuk DBD," demikian Asman. (*)