37 Kasus DBD Serang Warga, 2 Meninggal Dunia
Fogging: Petugas P2P bersama petugas kesehatan puskesmas ketika melakukan fogging pada wilayah wilayah kasus terjangkit DBD.-(dok/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Serangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong kembali mengganas, bahkan dalam tempo 2 bulan Januari-Febuari 2024 sudah tercatat ada sebanyak 37 kasus.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada bulan yang sama Januari-Februari 2023 sebanyak 13 kasus.
Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong tercatat ada 2 kasus warga yang meninggal dunia karena terserang penyakit DBD tersebut.
Masing-masing 1 kasus meninggal pada Januari dan 1 kasus lagi bulan Febuari. Hal ini dibenarkan Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM.
Baca Juga: Oknum Dokter Ngaku Pungli Baru Pertama Kali & Atas Inisiatif Sendiri
"Sampai hari ini, (kemarin,red) sudah tercatat 37 kasus DBD dan 2 kasus dilaporkan meninggal dunia , akibat serangan penyakit tersebut," sampai Rachman.
Lebih jauh, Ia tak menampik dalam tempo dua bulan terakhir serangan penyakit DBD di Kabupaten Lebong mengalami peningkatan yang cukup signifikan, jika dibanding dengan jumlah kasus ditahun 2023 lalu.
Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah kasus DBD akan kembali bertambah mengingat data bulan Febuari belum diterima dari masing-masing puskesmas.
"Untuk bulan Febuari belum kita terima datanya dari puskesams, karena untuk penginputan data kasus bulan ini akan dilakukan perekapan pada awal Maret mendatang," terangnya.
Dijelaskannya, bahwa ada beberapa faktor penyebab tingginya penyakit DBD saat ini, seperti perubahan faktor cuaca yang kerap terjadi hujan lebat membuat banyaknya air yang menggenang dilingkungan rumah masyarakat, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aygepty pembawa penyakit DBD.
"Genangan air hujan yang tidak dibersihkan dan dibiarkan disekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat menjadi salah satu wadah berkembang biaknya nyamuk aedes aygepty," jelasnya.
Masih kata Rachman, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bisa hidup sehat dengan membersihkan lingkungan minimal di kawasan tempat tinggal. Kemdian juga melaksanakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) tempat yang berpotensi tempat nyamuk berkembang biak.
"Upaya terakhir yang dilakukan jika ada warga yang positif DBD dengan cara melakukan foging. Namun foging banyak memiliki efek samping sehingga jikapun harus foging, tidak bisa dilakukan secara berulang karena bisa dilakukan hanya 1 kali saja," tandasnya. (*)