Senin, 25 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Berkah Jumat
Detail Artikel
Tiga Nasehat Rasulullah yang Mengharukan
Reporter:
|
Editor:
|
Kamis , 22 Feb 2024 - 23:17
tiga nasehat rasulullah yang mengharukan oleh: rian monda putra, lc., mh. (penyuluh agama islam kemenag kab. lebong) radarlebong.bacakoran.co - ma’asyiral muslimin rahimakumullah khatib berwasiat kepada kita semua supaya kita sama-sama meningkatkan taqwa kita kepada allah, karena satu-satunya jalan keselamatan dunia sampai kepada akhirat hanya dengan beriman dan bertaqwa kepada allah. sebagaimana firman allah di dalam al-qur’an “dan tambahlah bekal kalian! karena sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan”. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat abu ayyub al-anshori, beliau adalah salah satu sahabat utama yang masuk islam sejak islam itu datang, beliau ikut dalam baiatul aqabah, bahkan rasulullah dijamu oleh sahabat ini saat baru sampai di madinah. dalam hadits tersebut abu ayyub bercerita bahwa telah datang seorang laki-laki kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan, baca juga: kasus korupsi di kementan, syl bakal jalani persidangan “berilah aku nasihat, namun ringkas saja. ” dalam riwayat lain dikatakan, “wahai rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang singkat dan padat. ” lalu rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “apabila kamu (hendak) mendirikan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah. janganlah kamu mengatakan suatu perkataan yang akan kamu sesali (di kemudian hari). dan kumpulkan rasa putus asa dari apa yang di miliki orang lain. ”(hr. ahmad no. 23498, ibnu majah no. 4171. lihat ash-shahihah no. 401) nasihat rasulullah yang pertama adalah: ketika kamu hendak mendirikan shalat, maka jadikanlah shalat itu seolah-olah shalat terakhir yang kamu kerjakan. pernyataan rasulullah yang singkat ini menyatakan bahwa pentingnya kualitas sebuah ibadah. betapa ibadah tidak boleh dikerjakan asal-asalan, ibadah tidak boleh dilakukan sebatas mengugurkan kewajiban. maka ibadah setiap kali ada kesempatan, hendaklah ibadah itu hendaknya dimaksimalkan. ketika seorang hamba hendak melakukan ibadah, lalu ia anggap ibadah itu boleh jadi ibadah terakhirnya, maka ia tentu akan memkasimalkan ibadah tersebut. pesan ini juga berlaku untuk kita jemaah mulia yang dirahmati allah bahwa setiap ibadah yang kita kerjakan, peluang-peluang yang mendekatkan diri kita kepada allah, menjadi prioritas kita untuk menyempurnakannya. baik syarat, rukun, maupun sunnahnya. sehingga ibadah itu menjadi ibadah yang berkualitas dihadapan allah swt. tidak hanya terbatas pada ibadah shalat, namun juga terhadap ibadah-ibadah lainnya. seolah-olah itulah ibadah terakhir yang diberikan peluangnya oleh allah swt untuk kita. sehingga kita berupaya untuk memaksimalkan ibadah tersebut. yang kedua jamaah yang dirahmati allah swt. rasulullah memberikan nasehat yang kedua kepada laki-laki tadi dengan nasehat yang ringkas. janganlah kamu berkata-kata dengan pembicaraan yang menyebabkan kamu meminta maaf nanti pada hari yang akan datang. dalam hadits ini rasulullah saw menyampaikan nasehat untuk kita bahwa pentingnya menjaga lisan, betapa berharganya sebuah ucapan, betapa pentingnya menjaga perkataan. pepatah arab mengatakan al-lisan shaghirul jurmi wa katsirun jirmi, lidah itu kecil bentuknya tapi besar dampaknya. secara anatomi kita bisa melihat jama’ah yang dimuliakan allah swt, di dalam struktur tubuh kita lisan ditempatkan oleh allah di anggota tubuh bagian dalam, dia dikawal oleh mulut bahkan dipagar oleh gigi sehingga demikian luar biasanya penjagaan terhadap lisan itu, karena kita sadar betul begitu ucapan keluar maka dia laksana anak panah yang dilepaskan dari busurnya dan melesat dengan kencangnya dan dia akan sulit untuk ditarik kembali ke busurnya. rasulullah bersabda; “sungguh ada seorang lelaki yang berbicara dengan satu kata yang ia tidak menganggapnya berarti, namun karena sebab itu, ia jatuh ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun “(hr turmudzi). maka di dalam islam menjaga lisan menjadi sesuatu indikator nilai-nilai keimanan seseorang kepada allah swt. siapa yang mengaku beriman kepada allah dan hari akhir maka salah satu tanda-tandanya adalah dia akan berkata yang benar, kalau dia tidak mampu mengucapkan perkataan yang benar maka dia lebih baik diam (hr. al-bukhâri, no. 6018 dan muslim, no. 47 dari hadits abu hurairah radhiyallahu anhu) maka disini berlaku peribahasa diam itu emas. bahwa tidak semua ucapan harus kita lontarkan, tidak semua perasaan harus kita sampaikan apalagi perasaan yang dibungkus dengan nilai-nilai kebencian, didalamnya ada nilai-nilai fitnah kepada saudara-saudara kita, hari ini betapa kita dimanjakan oleh teknologi, perkembangan sosial media yang mudah kita akses dimana saja, sehingga terkadang kita tidak mampu mengendalikan diri, ketika kita melihat ada hal-hal yang tidak sesuai dengan nafsu kita, yang tidak sesuai dengan selera kita maka kita segera mengambil alat komunikasi kita lalu menuliskan kata-kata disana, terjemahan dari lisan yang kita aplikasikan dalam tulisan kita kemudian melahirkan perkataan-perkataan yang buruk, ucapan-ucapan yang justru menyakitkan bahkan mungkin mengandung firnah dan sebagainya pesan rasulullah kepada sahabat ini mudahan-mudahan juga menjadi bagian penting bagi kehidupan kita, menyampaikan kebaikan dari lisan akan mendatangkan kemaslahatan tapi menyampaikan keburukan yang juga berasal dari lisan akan membawa kemudharatan dan kerusakan. hadirin yang dimuliakan allah nasehat singkat ketiga dari rasulullah saw kepada sahabat tadi adalah jangan pernah berharap dengan apa yang telah dimiliki oleh manusia, ketika kita berharap kepada manusia walaupun orang yang kita anggap bisa membantu menolong kita, teman dekat kita, kadang-kadang yang muncul adalah sebuah kekecewaan, dulu mungkin kita pernah beranggapan alangkah enaknya kalau kita punya teman seorang pejabat ketika kita bersama-sama merintis dari bawah mungkin, dan dia melesat karirnya ke atas kemudian kita beranggapan teman kita akan bisa membantu kita, menyelesaikan persoalan kita, tapi kadang-kadang kekecewaan yang sering kita jumpai, orang-orang yang telah berada dipuncak kejayaannya seolah-olah lupa dengan orang-orang yang berada dibawahnya. oleh sebab itu jangan pernah berharap kepada manusia, bahkan kadang-kadang ketika peluang-peluang sudah ada didepan mata pada saat tinggal satu detik lagi ada dalam genggaman kita, bisa saja berubah menjadi sebuah harapan yang sia-sia, jangan pernah berharap kepada manusia tapi berharaplah kepada allah swt. berharap kepada allah swt dengan tawakal da qana ’ah kepada allah swt. qana’ah artinya menerima pemberian allah swt, dengan keikhlasan dan berbaik sangka kepada allah, tidak berburuk sangka kepada allah swt. qana ’ah adalah menerima apa adanya bukan bertanya ada apanya tetapi qana ’ah adalah menerima apa adanya sesuatu yang telah diberikan oleh allah swt. tiga hal yang ringkas sebagaimana yang ditanyakan oleh seorang sahabat rasulullah kepada baginda rasul ini, mudahan-mudahan menjadi pegangan buat kita bersama bahwa yang pertama adalah kita jadikan ibadah kita seolah olah menjadi ibadah terakhir yang kita lakukan, maka maksimalkan dalam praktik pelaksanaanya, yang kedua adalah menjaga lisan kita dalam setiap perkataan karena lisan yang baik akan melahirkan pahala sementara perkataan yang buruk akhirnya akan membawa dampak dosa dan permusuhan. terakhir jangan pernah berharap terhadap kebaikan kelebihan yang dimiliki oleh manusia, tapi berharaplah kepada allah swt, siapa yang bertawakal kepada allah, allah akan cukupkan dirinya, siapa yang berserah kepada allah swt, allah tidak akan pernah mengecewakannya bahkan ketika seseorang berada jatuh di dalam keterpurukan justru allah akan angkat dia dari lembah keterpurukan tersebut. semoga kita semua diberikan keistiqamahan oleh allah swt, menjadikan tuntunan rasulullah bukan sebatas tontonan tapi justru tuntunan rasulullah sebagai ikutan ditengah-tengah kehidupan kita, karena apa yang disampaikan oleh rasulullah menjadi pedoman terbaik sepanjang hidup kita. semoga kita dapat menata hari-hari kedepan di sisa-sisa umur yang diberikan allah kepada kita ini, menuju jalan yang diridhai oleh allah swt. aamin ya rabbal’alamin. itulah tiga nasehat rasulullah, semoga bermanfaat apa yang khatib sampaikan, yang benar datang dari allah, dan yang salah datang dari diri khatib sendiri. kepada allah khatib mohon ampun dan kepada hadirin khatib memohon maaf. barakallahu li walakum, wallahu a’lam bis shawab. (*)
1
2
3
»
Tag
# tiga
# mengharukan
# rasulullah
# nasehat
# khutbah jumat
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Jumat 23 Februari 2024
Berita Terkini
Pemkab BU Resmikan Gedung UKK
Bengkulu Utara
3 menit
Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
Nasional
10 menit
Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
Nasional
14 menit
Saksi Ahli Sidang Timah Sependapat Kerugian Negara Hanya Bisa Dihitung BPK
Nasional
18 menit
Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
Nasional
21 menit
Berita Terpopuler
Anita Rosjonsyah, DPRD Bengkulu Tampung Aspirasi Warga Lebong
Tubei
23 jam
Patroli Pengawasan Politik Uang di Masa Tenang Pilkada
Tubei
23 jam
Minuman Sebelum Tidur untuk Membantu Mengecilkan Perut Buncit
Terkini
8 jam
Buah Naga: Manfaat, Kandungan, dan Cara Mengolahnya
Terkini
7 jam
Samsung Galaxy S25 Ultra, Intip Dua Upgrade Terbesar pada Masa Mendatang!
Terkini
8 jam
Berita Pilihan
Tidak Netral, BKN Rekomendasikan Sanksi 2 ASN Pemda Lebong
Berita Utama
5 hari
Kabar Bahagia, Kaesang Pangarep & Erina Gudono Lahirkan Bayi Perempuan Bernama Bebingah Sang Tansahayu
Berita Utama
1 bulan
Bahaya Terbesar Aplikasi Temu: Analisis Mendalam
Terkini
1 bulan
Kelulusan Pasca Sanggah Seleksi Administrasi Pengadaan CPNS Lebong 2024
Berita Utama
1 bulan
Sudah Diundi, Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wabup Pilkada Lebong 2024
Terkini
2 bulan