Cahaya Adharta
Catatan Dahlan Iskan -foto :disway.id-
Oleh: Dahlan Iskan
Saat di Hangzhou saya dapat kiriman WA. Saya tahu pengirimnya: Adharta. Ia pengusaha sukses di Jakarta. Kelahiran Alor --pulau kecil nun jauh di NTT.
Isi WA akan bercerita sendiri kepada Anda. Awalnya saya mengira itu cerita fiksi dari seorang sastrawan yang ia forward ke saya. Tapi saya lihat tidak ada tanda ”forward”. Berarti cerita itu tulisan Adharta sendiri.
Saya ragu. Kok ada pengusaha sukses yang bisa menulis mengalahkan tulisan saya. Terlalu banyak pengusaha yang mengalahkan saya dalam hal mencari uang. Tapi ini dalam hal menulis.
Nama Mandarinnya: 王国逸. Berarti marganya Wang. Atau di Indonesia sering disebut Ong.
BACA JUGA:Marah Iklan
Pak Ong begitu bangga dilahirkan di Alor. Setiap kali bertemu Pak Ong mengajak saya ke Kalabahi --kota pelabuhan di Alor. Adharta selalu bercerita indahnya teluk Kalabahi. Tentang ikannya. Tentang air terjun di bukitnya. Tentang buah-buahan langkanya. Misalnya: mangga kelapa. Mangga tapi besarnya sebesar kelapa.
Adharta selalu bangga: itulah buah yang hanya ada di Kalabahi.
Adharta selalu merasa: begitu indahnya masa kecil di Kalabahi. Alamnya eksotik sekali. Ia masih selalu pulang ke Kalabahi. Untuk cingbing. Makam orang tuanya ada di sana.
Keluarga besar Adharta juga masih banyak di Kalabahi. Sudah kawin-mawin dengan orang setempat. Ia tak kalah bangga: bahwa Hasan Ashari Oramahi adalah familinya. Yakni penyiar radio Australia yang legendaris itu. Juga penyiar RRI yang sekali di udara tetap di udara.
Rupanya Adharta multitalenta. Di samping pintar cari uang ia juga sangat pintar menulis. Apalagi kalau itu menyangkut 'bencana' yang menimpa keluarganya sendiri.
"Kian menderita seseorang, kian bagus tulisannya". Entah siapa yang punya pendapat seperti itu.
Maka ketika Anda membaca tulisan Adharta di bawah ini Anda akan menemukan kata ”saya” dalam cerita itu. Rasanya mustahil ”saya” di situ adalah si kaya Adharta. Tapi begitulah kenyatannya. Itulah jalan hidupnya.
Waktu bencana Covid, Adharta mendirikan lembaga relawan Covid. Besar sekali. Ia sendiri akhirnya kena Covid. Beberapa kali. Pernah Covid-nya tidak sembuh-sembuh.