Antrean Mengular di SPBU Lebong, Pengusaha Travel Merugi

Antrean Mengular di SPBU Lebong, Pengusaha Travel Merugi-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO – Masyarakat Kabupaten Lebong kembali menghadapi masalah serius akibat kelangkaan Bahan bakar minyak (BBM). Sudah empat hari terakhir, warga kesulitan mendapatkan BBM di SPBU. Kondisi ini membuat antrean mengular panjang tak terhindarkan, bahkan banyak yang terpaksa membeli bensin eceran dengan harga lebih tinggi.

Seorang pengusaha travel jurusan Lebong–Bengkulu, Pingky (35), mengaku kerugiannya semakin besar karena terpaksa membeli BBM eceran. Harga bensin di pinggir jalan kini mencapai Rp 13 ribu per liter, jauh di atas harga resmi SPBU.

“Biaya operasional naik hampir dua kali lipat. Penumpang tidak mungkin dinaikkan tarifnya, jadi kami yang menanggung kerugian,” jelasnya.

Kelangkaan BBM ini tidak hanya menghantam pelaku usaha transportasi, tetapi juga masyarakat umum. Banyak kendaraan pribadi tidak bisa digunakan karena ketiadaan stok BBM. Aktivitas ekonomi pun ikut terganggu karena distribusi barang dan mobilitas masyarakat melambat.

BACA JUGA:Polres Lebong Imbau Aktifkan Siskamling Cegah Kejahatan

Pingky mengungkapkan, sudah tiga hari terakhir dirinya terpaksa menolak permintaan penumpang karena tidak memiliki bahan bakar. Membeli eceran juga dianggap berisiko, sebab kualitasnya tidak terjamin.

“Kalau kondisi ini terus dibiarkan, ekonomi lokal bisa lumpuh. Kami berharap pemerintah daerah bersama Pertamina segera mencari solusi agar pasokan BBM di SPBU kembali normal,” ujarnya.

Para pengusaha transportasi di Lebong berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam. Tanpa langkah cepat, usaha travel dan angkutan lokal dikhawatirkan tidak mampu bertahan.

“Kami hanya rakyat kecil yang hidup dari kendaraan. Kalau BBM langka, sama saja mematikan usaha kami,” tegas Pingky.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan