Orang Tua Diminta Maksimal Pantau Tumbuh Kembang Anak

Orang Tua Diminta Maksimal Pantau Tumbuh Kembang Anak -foto :dok/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO – Para orang tua di Kabupaten Lebong diingatkan untuk lebih maksimal dalam memantau tumbuh kembang anak.

Jika ditemukan adanya gangguan, orang tua diminta segera melapor ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Plt Kepala DP3AP2KB Kabupaten Lebong, Des Ferawati, SE, menegaskan peran orang tua sangat besar dalam mencegah gagal tumbuh atau stunting. Menurutnya, pengawasan tidak bisa hanya mengandalkan petugas pemerintah karena tetap ada risiko anak tidak terpantau.

“Harus ada koordinasi yang berkesinambungan antara orang tua dengan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam memperhatikan tumbuh kembang anak,” jelasnya.

BACA JUGA:BPJS Pastikan Obat Peserta JKN Terjamin Sesuai Kebutuhan Medis

Des mengakui masih banyak orang tua yang belum memahami ciri gangguan tumbuh kembang anak. Bahkan ada yang mengabaikannya karena beranggapan stunting hal biasa. “Pola pikir seperti ini harus dibenahi, meski bertahap,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, seluruh kader TPK yang telah terbentuk sejak 2021 di 11 kelurahan dan 93 desa diminta aktif melakukan sosialisasi.

Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di mana DP3AP2KB wajib melibatkan TPK sebagai ujung tombak pendampingan.

Wakil Bupati Lebong, Bambang ASB, S.Sos, M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) menegaskan agar keberadaan TPK tidak hanya sebatas formalitas.

“Setiap anak adalah aset bangsa. Pemerintah wajib memastikan kesehatan dan tumbuh kembangnya,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan DP3AP2KB bersama Dinas Kesehatan agar tidak hanya menunggu laporan di balik meja. “Jangan tidur, TPK harus turun ke lapangan memastikan tidak ada balita yang menderita stunting atau kekurangan gizi,” tegas Bambang.

Diketahui, TPK di Lebong berjumlah 312 orang yang terdiri dari kader KB, penggerak PKK, dan bidan desa. Mereka bertugas mendampingi pasangan usia subur, ibu hamil, hingga ibu pasca persalinan. Edukasi juga diberikan kepada calon pengantin agar lebih siap saat merencanakan kehamilan.

Kasus stunting sendiri banyak disebabkan kurangnya kesiapan orang tua sejak masa kehamilan, termasuk minimnya asupan gizi pada ibu hamil maupun bayi setelah lahir.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan