Kasus HIV di Lebong Bertambah

Petugas Pemegang Program HIV Dinkes Lebong, Rian Anggara Prayuda.-(rian/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kasus HIV di Kabupaten Lebong, mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, hingga Agustus 2025, jumlah penderita HIV tercatat mencapai 16 orang. Angka ini meningkat dari 15 orang yang tercatat pada bulan Mei 2025.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, melalui Petugas Pemegang Program HIV Dinkes Lebong, Rian Anggara Prayuda, mengatakan dari total 16 penderita HIV yang tercatat hingga saat ini, 15 orang di antaranya telah menjalani pemeriksaan viral load, yaitu tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam tubuh penderita.
Pemeriksaan viral load menjadi salah satu langkah penting dalam memantau perkembangan penyakit serta efektivitas pengobatan.
Pemeriksaan ini juga menjadi indikator untuk mengetahui apakah pengobatan yang diberikan berhasil dalam mengendalikan jumlah virus dalam tubuh pasien.
Baca Juga: Dorong Akses Ekonomi Warga, Pembangunan Jalan Bungin–Bukit Nibung Dimulai
Namun, satu orang penderita HIV di Kabupaten Lebong masih menunggu giliran untuk menjalani pemeriksaan tersebut.
"Pemeriksaan viral load sangat penting untuk melihat apakah terapi yang dijalani sudah efektif. Jika viral load terdeteksi sangat tinggi, maka pengobatan harus disesuaikan," jelas Rian.
Menurut Rian, para penderita HIV yang terdaftar di Kabupaten Lebong saat ini masih rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) yang diberikan oleh pihak Dinkes.
Obat ARV sangat vital dalam pengelolaan HIV, karena fungsinya adalah untuk menekan pertumbuhan virus HIV, sehingga virus tidak berkembang biak dengan cepat dan memperburuk kondisi kesehatan pasien.
"Obat ARV membantu mengunci virus agar tidak berkembang pesat dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Dengan pengobatan yang tepat, penderita HIV bisa menjalani hidup dengan lebih sehat dan produktif," tambah Rian.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Dinkes Lebong, penyebab utama peningkatan kasus HIV di daerah ini adalah perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntik bekas yang terkontaminasi.
Rian menjelaskan bahwa tingginya angka kasus HIV di Lebong tidak terlepas dari perilaku berisiko yang dilakukan sebagian masyarakat.
"Sekitar 70 persen dari penderita HIV di Lebong diketahui terinfeksi melalui hubungan seksual tanpa proteksi, sementara sisanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi," ungkap Rian.